Rabu, 22 Januari 2025

TERIMA AUDIESI TENAGA HONORER NAKES, BERIKUT JAWABAN DPRD NIAS BARAT

TERIMA AUDIESI TENAGA HONORER NAKES, BERIKUT JAWABAN DPRD NIAS BARAT.
Nias Barat, pasca beredarnya keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 16 Tahun 2025 Tentang Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Paruh Waktu,  tenaga honorer kesehatan sambangin Gedung DPRD Nias Barat, Senin (01/Januari/2025).

Sejumlah tenaga honorer tersebut melakukan audiensi dengan pimpinan dan anggota DPRD Nias Barat untuk menyampaikan aspirasi dan keluhan terkait tenaga honorer yang telah mengikuti ujian PPPK Tahap I lingkup pemerintah Nias Barat, namun tidak lolos perengkingan dan menyandang status sebagai tenaga Honorer R2 dan R3.

Alhasil pada audiensi tersebut, lembaga DPRD melalui Kevin K.P Waruwu sebagai Ketua DPRD Nias Barat mengatakan bahwa akan segera berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk menyelesaikan, menuntaskan serta memberikan kepastian tentang status tenaga honorer yang sudah terdata didatabase BKN. 

"Aspirasi Tenaga Honorer Kesehatan akan segera kita follow up dan mendesak pemerintah daerah untuk memutuskan status Honorer R2 dan R3 sebagai PPPK paruh waktu serta seperti apa besaran gajinya," tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, Pimpinan dan Anggota DPRD Nias Barat berharap semua  tenaga honorer kesehatan dengan status R2 dan R3 dapat ditampung pemerintah daerah sebagai PPPK paruh waktu.

Akan tetapi, DPRD tidak bisa mengambil keputusan untuk hal itu. Karena, pelaksana dan eksekutornya ada ditangan Pemerintah. DPRD fungsinya hanya sebagai legislasi, anggaran dan pengawasan.

Menanggapi hal itu, salah seorang peserta audiensi yang tidak mau disebutkan namanya mengucapkan terimaksih kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Nias Barat.

"Kesempatan untuk bisa bertemu dengan pimpinan dan anggota DPRD sangat berharaga nilainya. Apalagi ditengah-tengah padatnya agenda rapat Paripurna Ketua DPRD dan Anggota menerima kami dengan penuh sukacita dan masih sempat-sempatnya menyiapkan jamuan kasih kepada kami peserta audiensi. Sungguh luar biasa, bravo Ketua DPRD Nias Barat dan Anggota, tutupnya sambil kegirangan.

Jumat, 17 Januari 2025

MUSUH MENJADI TEMAN

 INSPIRASI TINGKAT TINGGI.

RUGI JIKA TIDAK MEMBACA TERLEBIH LEBIH UNTUK MELAKUKANNYA.


Di suatu sore yg tenang di Akademi, Aristoteles sedang duduk di bawah pohon dengan beberapa murid yg berkumpul di sekelilingnya. Salah satu murid mengangkat tangan untuk bertanya.
Murid: Saya pernah dengar perkataan guru yaitu " cinta dapat mengubah musuh menjadi teman". “Guru, bagaimana mungkin cinta bisa mengubah musuh menjadi teman? Bukankah musuh dan cinta adalah dua hal yang bertolak belakang?”
Aristotelespun tersenyum: “Pertanyaan yg bagus nak. Pikirkanlah, apakah kamu pernah melihat api dan air dalam suatu tempat yang sama?”
Murid: “Tidak, Guru. Api dan air tidak bisa hidup berdampingan. Jika air terlalu banyak, api akan padam. Jika api terlalu kuat, air akan menguap.”
Aristoteles: Tepat. Begitu pula dengan cinta dan kebencian. Kebencian seperti api yang dapat membakar dan menghancurkan hubungan. Sedangkan cinta adalah seperti air yang menenangkan. Saat kamu menuangkan air pada api kebencian, api itu akan mulai padam. Dengan kata lain, cinta memiliki kekuatan untuk meredakan dan menetralkan kebencian.”
Murid: “Lalu, bagaimana cinta bisa mengubah musuh yang membenci kita menjadi teman?”
Aristoteles: “Musuh ada karena kesalahpahaman, ketakutan, atau luka. Ketika kita merespon dengan kebencian, kita hanya memberi bahan bakar pada api permusuhan. Tetapi jika kita merespon dengan cinta – dengan memahami mereka, mengampuni, atau bahkan menunjukkan kebaikan – kita memberi air pada api itu.”
Muridpun Tersenyum samar: “Jadi, dgn cinta kita bisa menghentikan api kebencian di antara kita?”
Aristoteles: “Betul sekali. Bayangkan dua orang yg sedang bertengkar. Mereka masing-masing membawa api kebencian di dalam hati mereka. Namun, jika salah satu dari mereka berhenti bertengkar dan menawarkan air cinta, yaitu empati, pengertian, dan kebaikan, maka api dalam diri mereka berdua perlahan padam. Yang tersisa hanyalah ketenangan dan kesempatan untuk membangun hubungan baru.”
Murid: “Apakah itu tidak sulit, Guru? Bagaimana jika musuh kita tidak mau berhenti dan terus memusuhi kita?”
Aristoteles: “Memang tidak mudah. Seperti menaklukkan badai besar dengan hanya berbekal sampan kecil. Namun, di situlah letak kekuatan cinta. Bukan cinta yang lemah dan mudah putus asa, melainkan cinta yang gigih dan sabar. Cinta tidak menuntut balasan segera, tetapi ia menanam benih yang bisa tumbuh dalam hati orang lain, bahkan jika pada awalnya ditolak.”
Murid: “Jadi, cinta bukan hanya perasaan, tapi kekuatan yang besar?”
Aristotelespun tersenyum lebar: “Tepat. Cinta adalah kekuatan yang mampu menyentuh hati yg paling keras, dan perlahan tapi pasti, mengubah musuh menjadi teman. Seperti air yang terus-menerus menetes di atas batu. Mungkin butuh waktu, tapi pada akhirnya, bahkan batu yang keras pun bisa terukir".
Muridpun Tersenyum penuh pemahaman: “Sekarang saya mengerti, Guru. Cinta bukan hanya soal perasaan, tapi juga tindakan yang sabar dan gigih.”
Aristoteles: “Benar. Dan ingatlah, keberanian untuk mencintai ketika yang lain membenci adalah tanda kebijaksanaan sejati.”
---
Ini menyadarkan pada kita bahwa cinta, dengan sifatnya yang sabar dan gigih, dapat memadamkan kebencian dan menciptakan jembatan yang harmonis. Seperti air dan api, cinta adalah kekuatan yang bisa mengubah bahkan permusuhan yang paling keras menjadi perdamaian dan persahabatan.👇👇
Terus pantau Teropong Filsafat untuk cerita filosofi menarik lainnya.
Aristoteles filsuf Yunani kuno

Copas dari status Facebook Bapak Amizaro Waruwu, https://www.facebook.com/share/p/18WRacRJe6/