Senin, 07 Maret 2016

Ambassadors of a Worldwide Brotherhood Keuskupan Sibolga-Indonesia bersama OMK Katedral-Sibolga berbagi kasih di Panti Asuhan Sion, Aek Horsik, Tapanuli Tengah.

Ambassadors of a Worldwide Brotherhood Keuskupan Sibolga-Indonesia bersama OMK Katedral-Sibolga berbagi kasih, kegembiraan bersama anak-anak di Panti Asuhan Sion, Aek Horsik, Tapanuli Tengah.

Raut wajah anak-anak panti asuhan terlihat senang saat Ambassadors of a Worldwide Brotherhood Keuskupan Sibolga-Indonesia bersama OMK Katedral-Sibolga menyambangi mereka untuk berbagi kasih, Minggu (06/3/2016).

























 Berbagi itu indah....

Sabtu, 05 Maret 2016

Congratulatian Buat Kakak Bungsu " YUSTINA HULU, S.PdK

FOTO BERSAMA DENGAN KAKAK BUNGSU "YUSTINA HULU, S.PdK"

Sebuah kesuksesan serta keberhasilan adalah saat yang ditunggu tunggu ketika seseorang berjuang mendapatkannya.  Pujian dan kata kata selamat pasti membuat seseorang akan lebih bangga apalagi yang mengucapkannya adalah seorang yang dekat dalam hidupnya. Semoga kakak mampu berkarya sesuai dengan Firman Tuhan.

GO GREEN BERSAMA AMBASSADORS OF A WORLDWIDE BROTHERHOOD FROM INDONESIA



Pada tanggal 18 Juni 2015, telah diluncurkan ensiklik terbaru Paus Fransiskus, Laudato si' (Semoga Engkau Dipuji). Poin penting dalam ensklik tersebut ada enam bab ("Apa yang terjadi dengan tempat tinggal bersama kita", "Injil Penciptaan", "Akar manusia dari krisis ekologi", "ekologi menyeluruh", "Garis pendekatan dan tindakan", serta "pendidikan ekologis dan spiritualitas"). Ensiklik tersebut diakhiri dengan doa antaragama untuk bumi kita dan doa Kristen untuk Ciptaan.



Pada hari ini Sabtu, 05 Maret 2016,  kami dari Ambassadors Indonesia secara khusus dari Nias melakukan gerakan penghijauan berdasarkan ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus, yang merupakan salah satu program kami Ambassadors dari Indonesia secara khusus dari Nias sebelum berangkat mengikuti World Youth Day 2016 di Polandia. Tempat penghijauan kami lakukan di Lelewonu Niko’otano Paroki Kristus Gembala Baik di lahan salah seorang Ambassadors yang bernama  Philip Richo Romano Telaumbanua.

Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya upaya untuk memulihkan, memelihara, dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. 


Penghijauan memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai paru-paru kota, dimana pada pertumbuhannya menghasilkan oksigen yang sangat diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup. Manfaat penghijauan yang lain adalah sebagai pengatur lingkungan, karena vegetasinya akan menimbulkan hawa lingkungan setempat yang sejuk dan nyaman.Selain itu, penghijauan juga dapat mengurangi polusi udara, vegetasinya dapat menyerap polutan tertentu serta dapat menyaring debu yang banyak kita temukan di udara Jakarta. Manfaat penghijauan yang terakhir adalah sebagai pencipta lingkungan hidup dalam istilah ilmu ekologis.Penghijauan dapat menciptakan ruang hidup bagi makhluk hidup di alam, memungkinkan terjadinya interaksi secara alamiah.
Saat ini kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya pemanasan global. Bukan hanya sekedar tidak asing mendengar istilahnya saja, melainkan kita sudah tidak asing lagi dengan peristiwanya. Dampak dari adanya pemanasan global di lingkungan kita pada saat ini sudah bukan merupakan suatu isu lagi, namun sudah menjadi sebuah fakta nyata yang tengah dialami oleh masyarakan pada saat ini.
Pemanasan global itu sendiri dapat menyebabkan terjadinya perubahan siklus musim yang menjadi sangat susah untuk diprediksi. Fakta yang sangat nyata dari adanya pemanasan global pada saat ini adalah dengan ditandai oleh adanya musim kemarau yang berkepanjangan dan mengakibatkan terjadinya kekeringan dimana mana atau terjadinya keadaan yang sebaliknya yaitu adanya curah hujan yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan terjadinya banjir.
Penghijauan lingkungan itu sendiri memiliki berjuta juta manfaat untuk kita dan juga untuk lingkungan tempat tinggal kita. Penghijauan lingkungan adalah solusi utama untuk mengatasi banjir dan kerusakan lingkungan lainnya. Selain berfungsi sebagai area resapan air dan ruang interaksi social, ruang terbuka hijau semakin penting artinya dalam mendukung program Go Green dalam rangka mengatasi pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change) yang dialami bumi kita, sekarang ini. Mulailah dari lingkungan tempat tinggal kita. Walaupun kecil atau bahkan tidak punya area untuk memelihara taman, pastikan rumah kita memiliki tanaman. Siang hari, tanaman akan menghisap CO2 sehingga udara akan semakin segar. Malam hari, keluarkan tanaman dari rumah, agar kita tidak berebut oksigen, dan tanaman pun dapat menghirup udara bebas. Selain turut berpartisipasi melakukan gerakan penghijauan, rumah pun akan terlihat lebih indah dengan adanya pohon dan tanaman rindang. Maka kami berharap kepada seluruh masyarakat tindakan penghijauan yang nyata, mari kita mulai dari keluarga masing-masing.
Tak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada keluarga Richo yang sudah memberikan lahan kepada kita untuk menanam Pohon sebagai bukti cinta kita terhadap bumi berdasarkan ensklik Paus Fransiskus.

Jumat, 04 Maret 2016

AYOK BERKUNJUNG KE MUSEUM PUSAKA NIAS



  Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional.
­Museum Pusaka Nias adalah adalah salah satu wadah untuk melestarikan nilai-nilai budaya Nias. Museum Pusaka Nias dikelola oleh Persaudaraan Kapusin Provinsi Sibolga. Pada kapitel Ordo Kapusin Provinsi Sibolga pada tgl. 28-30 Juli 1990, Pastor Hadrian Hess, OFMCap. menyampaikan suatu ceramah tentang pentingnya untuk melestarikan budaya dan mendirikan museum Nias. Kemudian dalam rapat pleno Ordo Kapusin Provinsi Sibolga diputuskan bersama untuk mendirikan museum Nias dengan lokasi kota Gunungsitoli, kabupaten Nias, karena di kota Gunungsitoli mayoritas generasi muda Nias melanjutkan studinya ke kota ini. Dalam pengurusan dan pendirian museum ini, Ordo Kapusin Provinsi Sibolga mempercayakan kepada Pastor Johannes sampai sekarang.
Rencana pendirian Museum Pusaka Nias telah banyak menemui banyak kendala karena prosedur dan persyaratan pendirian sebuah museum belum diketahui sebelumnya. Syukurlah, Yayasan Nusantara Jaya-Jakarta, memberi petunjuk dan informasi tentang pendirian sebuah museum dan menganjurkan untuk mendirikan yayasan yang bertanggungjawab atas kelangsungan hidup museum. Yayasan Nusantara Jaya menganjurkan juga untuk berhubungan dengan Direktorat Permuseuman sebagai instansi yang menangani dan membina museum-museum di seluruh Indonesia.
Berdasarkan petunjuk dari Yayasan Nusantara Jaya tersebut, pada tanggal 19 April 1991, Pastor Johannes bertindak atas nama Dewan Ordo Kapusin Provinsi Sibolga menghadap Notaris untuk mendirikan Yayasan Pusaka Nias sebagai Badan Hukum Museum Pusaka Nias dengan akta notaris nomor: 4 Tahun 1991.
Setelah Yayasan Pusaka Nias berdiri, kemudian yayasan melakukan hubungan dengan Direktorat Permuseuman. Melalui Direktur Permuseuman akhirnya Yayasan Pusaka Nias memperoleh petunjuk-petunjuk yang lengkap. Akhirnya melalui SK Bupati Nias KDH Tk. I Nias, keluarlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Museum Pusaka Nias dengan nomor: 646.1/626/SK/1992 yang terdiri dari 4 (empat) paviliun dan 1 (satu) paviliun khusus tempat koleksi batu-batu megalit.
Dari hasil pelaporan Yayasan Pusaka Nias ke Direktorat Permuseuman dan permohonan pendirian Museum Pusaka Nias kepada Kakanwil Depdikbud Prop. Sumatera Utara, pada tgl. 16 September 1993 dikeluarkan Izin Pendirian Museum Pusaka Nias oleh Kakanwil Depdikbud Prop. Sumatera Utara dengan nomor: 7009/I05/J/93.14.
Museum Pusaka Nais terletak di jalan Yos Sudarso No.134 A Kelurahan Saombo Kota Gunungsitoli, dan ini menjadikan posisi museum pusaka nias sebagai pusat dari objek wisata masyrakat kota Gunungsitoli dan termasuk para pelajar yang datang dari berbagai daerah mengayayam pendidikan di Kota Gunungsitoli. Selain itu juga Museum Pusaka Nias tidak jauh dari Pelabuhan kota Gunungsitoli yang menjadikan pusat informasi bagi wisatawan sebelum menjelajah pulau nias selain itu juga sebagai tempat persinggahan bagi wisatawan sebelum berangkat menuju kota sibolga.
Museum Pusaka Nias secara umum dikenal sebagai wadah untuk melestarikan nilai-nilai budaya Nias. Jantung dari Museum Pusaka Nias yaitu ruang pameran yang terbagi 4 Paviliun ditambah 1 Paviliun khusus untuk megalit.
Paviliun pertama bertopik tentang keagungan masa lalu (Lakhomi mefona), di dalam raungan ini kita bisa melihat berbagai arrtefak sebagai bukti material yang dapat menggambarkan keagungan ONO NIHA pada masa lalu mulai dari kehidupannya secara pribadi, dalam keluarga dalam masyrakat hingga kesisi religius yang berkaitan dengan dunia dan kepercayaannya. Benda-benda tersebut berkaitan dengan dimensi kehidupan yang agung (molakhomi), terhormat (mosumange), tegas (mosofu) dan prestisius.
Paviliun kedua bertopik tentang berbagai pesta (Owasa/Fa’ulu) di dalam ruangan ini terlihat bukti-bukti material yang dipakai dalam pesta yang berkaitan dengan kejelasan dan peneguhan status . mulai dari berbagai bentuk perhiasan dan barang-barang berharga lainnya, peralatan dapur dan peralatan jamuan yang terbuat dari kayu, batu dan keramik. Dilanjutkan dengan rumah adat dengan berbagai ukiran dan monument disekitarnya sebagai symbol tingginya status. Berbagai takaran, pakaian, tempat duduk yang sekaligus sebagai usungan pada saat prosesi pesta adat, hingga berbagai bentuk peti jenazah sebagai akhir dari kehidupan serta artefak yang digunakan pada perayaan pesta religi kuno.
Paviliun ketiga bertopik tentang hidup keseharian (Fa’auri sero Ma’okho), untuk menelusuri hidup keseharian Ono Niha dapat dilihat dalam pavilion ini, mulai dari tempat hunian peralatan hidup keseharian yang menyangkut seni, pertanian, pertukangan, perburuan kepala manusia, perburuan hewan untuk makanan hingga pada kepercayaan pada kekuatan yang bersifat magis.
Pavilun keempat adalah pavilion pameran temporer yang mana stiap satu atau dua tahun berganti topik, pada bulan November 2014 hingga sekarang bertopik tentang Penyebaran injil di pulau Nias.
Dan paviliun tengah adalah tempat batu megalit sebagai peningglan para leluhur yang berasal dari Lahusa-Gomo. Di dalam ruangan ini kita bisa melihat batu megalit jenis Gowe Nialre, Osa-osa sisarabagi, osa-osa si tolu bagi, niomanu-manu, nioniha, niogadi, adulo manu ndra alawe, awina, naha cuhu hogo dan berbagai jenis megalith lainnya.
Selain jantung museum pusaka Nias, di Museum juga tersedia Flora dan fauna nias yang berkaitan dengan sejarah dan perdaban pulau Nias. Flora yang tersedia di kompleks museum pusaka Nias merupakan binatang endemic Pulau Nias seperti Gogowaya (Burung enggang, dan berbagai macam binatang endemic lainnya. Fauna yang tersedia di Museum Pusaka Nias juga berkaitan dengan perdaban pulau Nias seperti Pohon Oholu yang merupakan sumber dari Bahan baju tradisional Nias sebelkum ada kain, Pohon Fosi yang merupakan pohon keramat dan dipercaya oleh orang Nias sebelum ada agama.
Di museum pusaka Nias tersedia Perpustakaan yang mengoleksi 1130 judul buku hingga sekarang Februari 2016, dan pada umumnya judul buku tersebut berkaitan tentang budaya Nias, disana juga tersedia kamus bahasa Nias-Indonesi, Indonesia-Nias. Untuk bergabung dan menjadi pembaca setia perpustakaan museum pusaka Nias, daftarkanlah Anda segera ke staf bagian Perpustakaan Museum Pusaka Nias hanya dengan mengisi formulir keanggotan dan melunasi uang administrasi sbesar Rp 30.000.
Para peneliti/arkeolog sangat bersyukur dengan adanya paviliun tempat penyimpanan barang koleksi museum pusaka Nias, karena salah satu sarana untuk melengkapi data dan bukti secara otentik dari budaya Nias. Dan terlebih dengan adanya perpustakaan gudang ilmu tentang budaya Nias, disana terdapat buku-buku seperti Asal-usul masyarakat Nias, Kamus Li Niha, amaedola dan berbagai buku tentang Nias, dan ini sangat membantu mahasiswa yang sedang membutuhkan buku referensi dalam penyusunan skripsi tentang budaya Nias.
Di  Museum Pusaka Nias juga tersedia Guest House yang berbentuk sederhana dan rumah adat tradisional Nias Utara dan Selatan dengan tarif yang berbeda-beda. Bagi orang yang ingin merasakan bagaimana suasana rumah adat Nias, silahkan menginap di Guest House Museum Pusakan Nias, pelayananan yang bagus dan lingkungan yang nyaman memberI kesan yang luar biasa. Selain menikmati suasana rumah adat, juga bisa menikmati lingkungan museum yang penuh dengan fasilitas rekreasi, ayunan dan luncuran bagi anak-anak, pondok tempat bersantai, fauna nias dan flora nias yang membuat suasana lingkungan Museum indah dan membuat pengunjung bertahan lama, selain itu Museum Pusaka Nias juga mempunyai pantai yang indah, yang mana ditepi pantai ini kita bisa menikmati sunrise yang indah dan bagi yang suka berenang sangat bagus tempat ini untuk berenang.
Di museum pusaka Nias juga tersedia berbagai bentuk ruang pertemuan, outdoor dan indoor. Ruang pertemuan Indoor dilengkapi dengan fasilitas AC, Infocus dan Ruang pertemuan outdoor tersedia dengan berbagai bentuk dan letak, ada Omo bale yang terletak dihalaman tengah Museum Pusaka Nias, Pondok Laut terletak di dekat pantai, Bintang Timur berbentuk Gua dan terletak dekat pantai, Bintang Laut terletak diatasa laut sekitar 200 meter ke dalam laut. Ruang pertemuan tersebut bisa digunakan untuk acara pemerintahan, gereja, keluarga, ulang tahun dan berbagai acara formal.
Di Museum Pusaka Nias juga tersedia kantin tempat menjual jenis makanan dan minuman ringan, tersedia obat lapar disaat lapar, ada nasi goreng, ifu mie dan mie soep di hari-hari tertentu. Kantin Museum Pusaka Nias ada dua, satu yang terletak di pusat taman rekreasi museum Pusaka Nias dan satu di dekat pantai persis di dekat ayunan.
Berwisata ke Museum Pusaka Nias, merupakan wisata sejarah untuk mengasah dan menambah wawasan anda dengan mengenang masa lalu yang pernah terjadi di Pulau Nias yang sangat pas sebagai wisata keluarga dimana selain sebagai wisata yang mendidik bagi keluarga, anda dan keluarga dapat berwisata mengenang masa lalu dengan tampilan visual yang menarik di beberapa Paviliun Museum Pusaka Nias dan lingkungan Museum Pusaka Nias yang membuat betah sedagai tempat rekreasi, menambah wawasan anda mengenai budaya, seni, sastra, perjuangan kemerdekaan, hingga bencana Gempa di Pulau Nias yang patut anda ketahui untuk membuka mata anda tentang apa yang telah terjadi dan hal-hal yang belum anda ketahui. Untuk itu, kali ini kami menyarakan wajib anda kunjungi untuk berwisata sejarah di Museum Pusaka Nias.

Kamis, 03 Maret 2016

FILEMON SOALISOKHI HULU, S.Pd.


           Lahir 12 Desember 1991 di Desa Hoya, Kecamatan Sidua ori, Kabupaten Nias Selatan. Saat ini berdomisili di Gunungsitoli, JLN Yos. Sudarsdo. Terus berupaya berkarya untuk daerah tercinta, Pulau Nias, serta untuk NKRI. Ia menyukai hal-hal tentang budaya, memandu para wisatawan yang berkunjung di Pulau Nias baik Domestik maupun Mancenegara. Kegiatan sehari-sehari melakukan pemanduan wisatawan yang berkunjung di ruang pameran, dan wisatawan yang ingin keliling pulau Nias. Selain melakukan pemanduan wisata dia juga sedang mempersiapkan diri untuk mewakili Orang Muda Katolik Indonesia ke Polandia bersama Sembilan orang muda lainnya pada bulan Juli mendatang, pada kesempatan itu nanti dia bersama kawan-kawan orang muda lainnya mempresentasikan budaya kita di Belanda dan Polandia terutama tarian Maenad an lagu-lagu legendaries Nias.
Dia anak keenam dari enam bersaudara anak dari Ayah Faogombowo Hulu (+) dan Ibu Gatinawua Baene (+). Dia memulai pendidikannya di SD Gui-gui pada tahun 1997, kemudian tahun 2000 pindah sekolah di SD Sifaoroasi Gomo dan pada tahun 2003 tamat dari sekolah SD Sifaoroasi Gomo. Pada tahun 2003, dia melanjutkan sekolahnya di SMP Bintang laut Teluk dalam, tahun 2006 tamat SMP kemudian 2006-2009 melanjut sekolah Menengah Atas di SMA swasta St. Fransiskus Aek Tolang pandan, Tap-teng sambil mengayam pendidikan di Seminari Menengah St. Petrus Aek Tolang. Setelah tamat SMA pada tahun 2009-2015 dia melanjutkan studi di IKIP Gunungsitoli sambil bekerja di museum Pusaka Nias sebagai karyawan lepas dan Pemandu wisata hingga sekarang.
Dia juga pernah ikut dalam berbagai organisasi dan lembaga. 2006-2009 Seminari menengah St. Petrus, 2007 mewngikuti ujian pendadaran THS ULK St. Petrus Aek Tolang, 2009-2010 Mengikuti MAPER GMKI ke VI di Omo Bale Museum Pusaka Nias, 2010 mengikuti Seminar Johaniter, 2011 mengikuti kegiatan Karate di KODIM yang dilatih oleh Mr. Febonijaya Lase, 2011 Mengikuti latihan THS di Cabang Gunungsitoli, 2011 aktif dalam KMK (Keluarga Mahasiswa Katolik), 2011 mengikuti Ujian sertifikat Komputer, 2009-sekarang aktif dalam kegiatan OMK St. Fransiskus Laverna Asisi Gunungsitoli.
Objek wisata yang sudah pernah dikunjungi  Boronadu, Megaltih Tetegewo, Megalith Tundrumbaho, Megalith Lahusa Idano Tae, Hilinawalo Mazino, Orahili, Hiliamaeta,  Bawomataluo, Lahusa Fau, Siwalawa, Ono Hondro, Hilinawalo Fau, Bawogosali, Hilisimaetano, Sorake Beach, Lagundri Beach, Omohada & Megalith Onolimbu, Megalith Tuhemberua Mandrehe, Megalith Hiligoe, Megalith Olayama, Gunung tertinggi Dao-dao, Gunung tertinggi Nias di Lolomatua, Tumori, Kara sangadulo, Ombolata, Omo hada anaoma, Pantai Bunda, Pantai dan Puncak Laowomaru, Pantai Nusalima, Pantai Simanaere/Malaga/Marina, Pantai/Resto/Hotel Kaliki, Karlita, Muara Indah, Panai Hoya, Pantai Fofola, Pantai Pasir berbunyi, Pantai Indah Tureloto, Puncak gunung tertinggi Nias Utara Hilimajiaya. Selain objek wisata local juga pernah mengunjungi objek wisata di luar Nias seperti Pantai Pandan, Tangga Seratus, Pulau sigale-gale, Permandian di sungai batang Toru, PLTU tapteng, Hutanabolong, Pelabuhan Barus, Batu lobang,  Graha Maria Anna Velangkanni, Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, Taman Ahmad Yani Medan masih sejauh itu objek ynag di jalani dan berencana akan keliling objek wisata Indonesia seperti Raja Empat, Taman Mini, Monas dan keliling Dunia seperti Benua Eropa, dan rencana bulan juli akan berkunjung ke Belanda tepatnya di Tilburg dan skipol dan Polandia tepatnya di Kracow.
Bawomataluo

Hilisimaetano

Gomo

Tundrumbaho

Lahusa Idano Tae

Tetegewo

Hiligoe

Hilinawalo Mazino
Berbagai prestasi yang telah di raih, Sertifikat Pidato Bahasa Inggris pada tahun 2007 ditandatangani oleh kepala Sekolah SMA St. Fransiskus Aek Tolang, Sertifikat Pencak silat THS tahun 2007 ditandatangani oleh Fr. Leo. Sertifikat keanggotaan GMKI tahun 2010, sertifikat telah mengikuti seminar Johaniter pada tahun 2010, sertifikat telah mengikuti seminar ketahanan kebudayaan tahun 2013.