Sabtu, 05 Maret 2016

GO GREEN BERSAMA AMBASSADORS OF A WORLDWIDE BROTHERHOOD FROM INDONESIA



Pada tanggal 18 Juni 2015, telah diluncurkan ensiklik terbaru Paus Fransiskus, Laudato si' (Semoga Engkau Dipuji). Poin penting dalam ensklik tersebut ada enam bab ("Apa yang terjadi dengan tempat tinggal bersama kita", "Injil Penciptaan", "Akar manusia dari krisis ekologi", "ekologi menyeluruh", "Garis pendekatan dan tindakan", serta "pendidikan ekologis dan spiritualitas"). Ensiklik tersebut diakhiri dengan doa antaragama untuk bumi kita dan doa Kristen untuk Ciptaan.



Pada hari ini Sabtu, 05 Maret 2016,  kami dari Ambassadors Indonesia secara khusus dari Nias melakukan gerakan penghijauan berdasarkan ensiklik yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus, yang merupakan salah satu program kami Ambassadors dari Indonesia secara khusus dari Nias sebelum berangkat mengikuti World Youth Day 2016 di Polandia. Tempat penghijauan kami lakukan di Lelewonu Niko’otano Paroki Kristus Gembala Baik di lahan salah seorang Ambassadors yang bernama  Philip Richo Romano Telaumbanua.

Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya upaya untuk memulihkan, memelihara, dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. 


Penghijauan memiliki beberapa manfaat diantaranya sebagai paru-paru kota, dimana pada pertumbuhannya menghasilkan oksigen yang sangat diperlukan untuk pernapasan makhluk hidup. Manfaat penghijauan yang lain adalah sebagai pengatur lingkungan, karena vegetasinya akan menimbulkan hawa lingkungan setempat yang sejuk dan nyaman.Selain itu, penghijauan juga dapat mengurangi polusi udara, vegetasinya dapat menyerap polutan tertentu serta dapat menyaring debu yang banyak kita temukan di udara Jakarta. Manfaat penghijauan yang terakhir adalah sebagai pencipta lingkungan hidup dalam istilah ilmu ekologis.Penghijauan dapat menciptakan ruang hidup bagi makhluk hidup di alam, memungkinkan terjadinya interaksi secara alamiah.
Saat ini kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya pemanasan global. Bukan hanya sekedar tidak asing mendengar istilahnya saja, melainkan kita sudah tidak asing lagi dengan peristiwanya. Dampak dari adanya pemanasan global di lingkungan kita pada saat ini sudah bukan merupakan suatu isu lagi, namun sudah menjadi sebuah fakta nyata yang tengah dialami oleh masyarakan pada saat ini.
Pemanasan global itu sendiri dapat menyebabkan terjadinya perubahan siklus musim yang menjadi sangat susah untuk diprediksi. Fakta yang sangat nyata dari adanya pemanasan global pada saat ini adalah dengan ditandai oleh adanya musim kemarau yang berkepanjangan dan mengakibatkan terjadinya kekeringan dimana mana atau terjadinya keadaan yang sebaliknya yaitu adanya curah hujan yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan terjadinya banjir.
Penghijauan lingkungan itu sendiri memiliki berjuta juta manfaat untuk kita dan juga untuk lingkungan tempat tinggal kita. Penghijauan lingkungan adalah solusi utama untuk mengatasi banjir dan kerusakan lingkungan lainnya. Selain berfungsi sebagai area resapan air dan ruang interaksi social, ruang terbuka hijau semakin penting artinya dalam mendukung program Go Green dalam rangka mengatasi pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change) yang dialami bumi kita, sekarang ini. Mulailah dari lingkungan tempat tinggal kita. Walaupun kecil atau bahkan tidak punya area untuk memelihara taman, pastikan rumah kita memiliki tanaman. Siang hari, tanaman akan menghisap CO2 sehingga udara akan semakin segar. Malam hari, keluarkan tanaman dari rumah, agar kita tidak berebut oksigen, dan tanaman pun dapat menghirup udara bebas. Selain turut berpartisipasi melakukan gerakan penghijauan, rumah pun akan terlihat lebih indah dengan adanya pohon dan tanaman rindang. Maka kami berharap kepada seluruh masyarakat tindakan penghijauan yang nyata, mari kita mulai dari keluarga masing-masing.
Tak lupa kami ucapkan banyak terimakasih kepada keluarga Richo yang sudah memberikan lahan kepada kita untuk menanam Pohon sebagai bukti cinta kita terhadap bumi berdasarkan ensklik Paus Fransiskus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar