Senin, 12 Desember 2016

Kisah Perjalanan ke Eropa dan Pesan Paus Fransiskus kepada orang Muda


"Sunday, July 31. 2016, Final mass By Hope Francis-Pope Francis hope the young people become a peace maker, and hopefully Jesus christ in the heart young people all of the world. hopefully the young people be discpline special in using mobile phone as media- Misa Penutupan WYD Harapan Paus Fransiskus-Paus Fransiskus berharap orang-orang muda menjadi pembawa perdamaian, dan mudah-mudahan Yesus Kristus tinggal di dalam hati seluruh orang-orang muda seluruh di dunia. Semoga orang-orang muda mengutamakan kedisiplinan dalam menggunakan ponsel sebagai media yang"



Saya masih ingat jelas ketika pertama saya menerima informasi untuk ikut bergabung mengikuti pertemuan orang muda Katolik yang diadakan di Polandia. Ajakan pertama ini disampaikan oleh Sherly pada tanggal 03 Agustus 2015 katanya “Paman mau gak utusan OMK ke Polandia?” dan saya langsung menjawab “Mau” meskipun  saya masih bingung apa tujuan dan mau ngapaen di Polandia.Sa

Setelah berbicara dengan Sherly, untuk lebih jelas Sherly menyuruh saya untuk bertemu dengan Frater Petrus Suban Lein, CMM dan menjelaskan apa yang akan terjadi dan apa yang harus dipersiapkan.  Pada saat itu Frater Petrus menjelaskan bahwa AWWB (Ambbassadors World wide brotherhood) ini di fasilitasi oleh Kongregasi CMM untuk mengikuti World YouthDay (WYD) ke-4 yang akan di adakan di Polandia pada tanggal 25-30 Juli 2016, yang mana pada kesempatan WYD 2016 ini dari Indonesia terpilih Keuskupan Sibolga, berhubung karena keuskupan Sibolga terbagi atas dua daratan maka 7 orang dari Nias dan 5 orang dari Sibolga, termasuk di dalamnya Frater Petrus sebagai pendamping Awwb Team Nias dan Sr. Ruvina sebagai pendamping AWWB daratan Tapanuli. Perekrutan ini butuh perjuangan dari Pendamping Awwb karena tidak dipilih begitu saja tetapi juga dituntut bisa menguasai dasar bahasa inggris, bisa memberi waktu penuh untuk mengikuti persiapan menuju World Youth Day dan mampu berbagi pengalaman setelah pulang dari Polandia kepada OMK di Keuskupan Sibolga. Persiapan yang dimaksud adalah latihan tarian maena, tarian Tor-tor, lagu tradisional dan rohani yang akan di tampilkan di Belanda dan Polandia, kemudian bisa memberi waktu dalam mengikuti meditasi yang di lakukan sekali sebulan terhitung bulan januari hingga bulan Juni.  Selain itu juga harus bisa memberi waktu dalam pengurusan Passport dan Visa.
Berjalannya waktu kami team Nias membuat jadwal rutin untuk latihan bersama baik maena maupun lagu tradisional dan rohani. Kami tetapkan setiap malam hari Selasa, Rabu dan Jumat meskipun terkadang kami padatkan jadwal untuk latihan.
Saya sempat bimbang dan bergumul untuk mengikuti pertemuan WYD ini, karena pada bulan September lalu saya resign di tempat kerja dan bulan Oktober hingga awal November, saya menghabiskan waktu di Medan dan Pangkalan Susu-Langkat, tetapi berkat semangat dan motivasi yang di berikan oleh saudara Vinsensius Iradat Good Sarumaha saya pulang ke Nias karena DPU CMM akan datang ke Nias sekaligus persiapan pengurusan Passport ke Sibolga. Terimakasih kepada saudara Vinsensius.
Berjalannya waktu, tepat Hari Jumat tanggal 28 November 2015 kami Awwb Tim Nias bertolak menuju Sibolga dan besoknya tanggal 29 November 2016 pertemuan perdana dengan Tim Awwb Dekanat Tapanuli, yang hadir pada saat itu adalah Frater Petrus Suban Lein, CMM, Sr. Ruvina Sitorus, SCMM, Dominiria Hulu, Vincensius Iradat Good Sarumaha, Philip Richo Romano Telaumbanu, Alex Fransisco Situmorang, Tiar Roberto Purba, Dondang, Maria Angelica dan saya sendiri (Filemon S. Hulu). Pada saat ini juga kami menentukan kepengurusan Awwb Keuskupan Sibolga. Pada hari minggu tanggal 30 November 2015 kami Awwb mengikuti misa di Gereja Sarudik. Hari senin tanggal 01 Desember 2016 kami team Awwb mengurus Passport di kantor Imigrasi yang mana pada hari itu juga selesai, sore harinya kami bertolak pulang ke Nias, meskipun beberapa teman mengalami kendala termasuk Frater yang mana Persyaratan pengurusannya masih belum lengkap (KTP harus sesuai dengan kartu Keluarga). Persyaratan yang di perlukan saat itu adalah Kartu tanda pengenal Penduduk, Kartu Keluarga, Ijazah SMA, dan Ijazah Kuliah, Akte Kelahiran atau surat keterangan, dan Pasphoto.Berikut Foto-Foto pada saat Pertemuan Perdana.




Pada pertengahan bulan Desember terjadi sedikit masalah administras tentang persyaratan duta yang tidak memenuhi umur yaitu Donda dan Maria Angelica, dengan tanggap dan cepat suster mencari ganti yaitu Saudari Rinna Godin dan Yessi Tanaka
Hari Jumat tanggal 22 januari 2016, Tim Nias bertolak dari Nias menuju Sibolga untuk mengadakan Meditasi pertama dan latihan persiapan mengikuti WYD sekaligus penyusunan jadwal rutin pertemuan . Topik dari meditasi pertama adalah “Seorang Buta dari Yerikho.” Secara ringkas intinya adalah “Berdasarkan iman yang dialami oleh Bartimeus seorang buta dari Yerikho, saya merasa terkesan kerena kepercayaannya yang sungguh luar biasa kepada Tuhan Yesus, maka ia dapat melihat, Setelah bermenung dan berefleksi tentang perjalanan hidup saya selama ini, banyak tantangan dan rintangan yang saya alami yang kadang membuat saya buta terhadap maksud dan kehendak Tuhan dalam hidup. Pengalaman iman yang saya alami, pertama sekali saya mendengar informasi tentang hari orang muda katolik sedunia dan diajak saya bergabung, saya merasa senang sekali. Pada saat itu saya bekerja di Museum Pusaka Nias. Tetapi tidak lama setelah bergabung dengan OMK yang diutus ke Polandia saya berhenti bekerja di Museum Pusaka Nias. Pada saat itu saya merasa buta terhadap tujuan dan maksud Tuhan dalam hidupku, saya bertanya kenapa disaat saya butuh uang dalam persiapan ke Polandia saya berhenti bekerja. Tetapi tidak lama kemudian saya pergi ke Medan, disana banyak pengalaman yang saya alami, sharing dengan Dr. Ria Novida Telaumbanua, pengalaman rohani, ketika itu saya berdoa di Annai Velangkanai, dan memohon kepada bunda Maria supaya saya mendapat kerja secepatnya dan semoga persiapan dan perjalanan ke Polandia dilancarkan, saat itu saya sungguh percaya pasti rencana Tuhan indah dalam hidupku. Setelah satu bulan lebih di Medan saya pulang ke Nias, ketika sampai di Nias saya langsung ke Hotel Miga mengantar titipan Dr. Ria kepada Bapak Agus Mendrofa, pada saat itu saya sharing kepada kepada Bapak Agus Mendrofa dan menawarkan kepada saya untuk bekerja di Miga Beach sambil menunggu ke Polandia, di waktu yang sama saya di telpon salah seorang pegawai Museum untuk menghadap ke Pastor Johannes. Dan saat itu saya membuat surat lamaran kerja kembali di Museum dan Pada Bulan Januari saya menerima surat panggilan kerja. Ketika saya menerima surat panggilan kerja tersebut, saya begitu senang dan bersyukur kepada Tuhan, ternyata Tuhan itu sangat Luar biasa. Berdasarkan pengalaman iman saya tersebut, awalnya saya merasa buta terhadap masksud dan tujuan Tuhan kepada saya, tetapi ketika saya berdoa dan percaya rencana Tuhan indah dalam hidupku maka ia membuka jalan kepada saya. Syukur Tuhan rencanamu indah dalam hidupku.” Berikut Foto-foto pada pertemuan Meditasi Pertama;
 

Pada tanggal 20-23 Februari Pertemuan kami adakan di Frateran CMM Medan, hari pertama tanggal 20  Februari 2016 kami berkunjung di Gereja Maria Anna Velagkanai, hari kedua tanggal 21 Februari 2016, kami mengadakan Meditasi kedua dengan tema “Perumpamaan tentang orang samaria.” Setelah selesai meditasi kami latihan bersama tarian Maena dan tor-tor dan pada hari itu juga kami menyelesaikan pengurusan Yellow Fever karena pagi hari senin 22 Februari 2016 kami harus pulang.
Pada tanggal 7 Maret 2016, tim Awwb dari daratan tapanuli bertolak dari Sibolga menuju Pulau Nias dengan naik kapal laut. Tiba di Pulau Nias tanggal 8 Maret 2016 dan pada pertemuan kali ini kita melakukan meditasi ke – 3 dengan topik “orang-orang upahan di kebun anggur.” Setelah melakukan meditasi dan berefleksi, kami melakukan kegiatan atau wujud dari meditasi yaitu memasak makanan khas nias untuk makan bersama sekaligus mengirim foto-foto masakan makanan khas nias kepada AWWB dari Negara lain. Setelah makan siang bersama pada sre harinya kami latihan bersama, latihan Maena, tor-tor dan lagu tradisional kedua daerah yakni Nias dan Batak. Dan pada sre hari itu juga tim Sibolga Pulang ke Sibolga dengan naik kapal laut.


Pada tanggal 01 April 2016, tim Awwb Nias bertolak menuju ke Sibolga untuk mengikuti Peresmian Gereja St. Yosef Pandan sekaligus latihan bersama dan persiapan meditasi kempat dengan topik “Bapa dan dua anak”
Jumat malam 01 April 2016 pada pukul 21.00 WIB kapal Belanak berangkat dari Nias menuju Pelabuhan kota sibolga maka pagi harinya kami sampai di pelabuhan 07.00 WIB hari sabtu 02 April 2016,  setelah turun dari kapal sambil menunggu mobil jemputan dari Frateran CMM Aek Tolang kami sempatkan untuk mengababadikan moment ini dengan foto bersama di depan kapal Belanak milik ASDP. Tidak lama kemudian datang mobil jemputan dari Frateran CMM yang di kemudi oleh Frater. Martin, Pukul 08.00 WIB tiba di Frateran CMM Aek Tolang, kami simpan tas dikamar kemudian sarapan bersama dengan Para Frater. Setalah sarapan pagi, jadwal untuk mandi kemudian pukul 09.00 WIB berangkat menuju tempat Sr. Ruvina Sitorus, SCMM untuk latihan bersama dengan Ambassadors. Pada saat ini Sr. Ruvina membagikan 2 custom kepada Ambassdor dan sambil melihat ukuran yang cocok dibadan tidak ketinggalan untuk mengabadikan dengan Foto narsis.
            Pukul 12.30 WIB istrahat sembari menikmati makan siang yang telah dipersiapkan oleh anggota Suster Ruvina, “terimaksih Suster” dengan rasa kecapean dan kelaparan maka saya banyak tambo sekalian program gemuk badan. Setelah selesai makan siang saya bersama Sesilia mencuci piring sementara Richo mengantar titipan ke Susteran OSF pandan, dan yang lain sharing tentang kegiatan dan persiapan ke Polandia. Setalah selesai sharing dan mencuci piring, Frater bersama sesil dan iradat kembali ke Frateran CMM Aek Tolang, Setelah makan malam bersama Ambassador, latihan Tor-tor dan lagu bersama team Ambassador, pukul 22.00 WIB selesai dan dilanjutkan dengan kunjungan ke malam Bazar pemberkatan Gereja St. Yosef Pandan, Pukul 23.00 pulang bersama dengan Tiar Roberto Purba dengan naik becak sementara teman Ambassador yang lain sudah duluan pergi dengan jalan kaki.
Pukul 06.30 bangun pagi, kemudian mandi setelah itu sarapan pagi bersama team Ambassador. Pukul 07.00 Wib berangkat ke Gereja St. Yosef bersama Ambassadopr dengan naik becak. Setelah tiba di tempat acara, sambil menunggu acara dimulai kami diminta untuk memindahkan kursi dari teras gereja ke halaman geraja oleh Fr. Sipri, tidak lama kemudian kami bertemu dengan Ibu Rina salah seorang Donatur Ambassador dari Kalimantan maka moment ini tidak boleh dilewatkan tanpa foto bersama Ibu Rina.
Pukul 09.00 Wib acara dimulai dengan perarakan dari Asrama Putri, tak lupa saya mengabadikan moment ini mulai dari perarakan masuk menuju pengguntingan pita gereja baru oleh Bapak Mgr. Uskup Ludovicus Simanullang OFMCap, setelah pengguntingan pita dan beberapa lagu dinyanyikan maka umat dipersilahkan masuk di dalam gereja baru, setelah semua umat masuk di dalam gereja acara pemberkatan di lanjutkan oleh Uskup Mgr. Ludovicus, rangkaian acara demi acara saya ikuti dengan hikmah meskipun agak gerah karena panas, maka pukul 11.30 Wib acara misa selesai kemudian di lanjutkan dengan acara ramah-tamah di depan geraja yang di isi dengan rangkaian acara lelang dan berbagai acara lainnya, salah satu rangkain acaranya adalah pertunjukan tor-tor yang dibawakan oleh team ambassador dioses sibolga 2016 Polandia. Pada saat penampilan tor-tor yang dibawakan AWWB, Uskup dan beberepa Pejabat memberi saweran.
Sebelum pulang ke tempat masing, kami sempatkan menggunakan jasa Photobooth yang di koordinir oleh Frater Froby, setelah itu pergi makan bersama di Vie Café Pandan sambil sharing bersama tentang kegiatan dan membahas rencana ke depan. Pukul 17.30 Pulang ke tempat masing-masing, sementara kami AWWB dari Nias kembali ke Frateran CMM Sibolga untuk mandi dan mempersiapkan semua barang untuk keberangkatan mala mini ke Nias.
Pukul 18.30 WIB izin pamit kepada Frater penghuni Frateran CMM Aek tolang, dan di depan sekolah kami menunggu angkot, karena situasi sudah agak malam maka angkot pun agak sulit. Pukul 19.10 Wib angkot belum datang juga, maka kami mengambil tekad untuk naik becak dari simpang SMA hingga di Lampu merah Pandan kemudian naik angkot menuju pelabuhan Sibolga, tiba di pelabuhan Sibolga pukul 20.10, kami menunggu sebentar berhubung karena kapal dari Nias belum tiba di pelabuhan Sibolga ini dikarenakan karena Kapal yang lain naik dok, jadi kapal Belanak dan WJL Prime bolak balik. Pukul 21.30 kami naik kapal Belanak dan pada pukul 22.00 Wib, kapal Belanak bertolak dari pelabuhan Sibolga, beruntung sekali penumpang di atas kapal tidak banyak sehingga kami dengan leluasa mencari tempat tidur yang agak nyaman.
Pada tanggal 6 Mei 2016, kami mengadakan pertemuan Meditasi ke lima dengan topik “Paralytic Healed”, latihan bersama sekaligus Operatio refleksi ke-4 yaitu masak bersama dan menyiapkan suatu masakan pesta yang enak. Pertemuan ini kami laksanakan di Frateren CMM Gunungsitoli, Pukul 08.00 Wib sarapan bersama di Frateran, kemudian pukul 09.00 Wib kami memulai pertemuan yakni sharing bersama tentang “Paralytic healed” kemudian membahas tentang pengurusan visa, setelah pertemuan kami memasak makanan yang enak yaitu ikan panggan dan membuat jus pokat, kegiatan memasak ini berakhir dengan makan siang bersama dengan para Frater CMM di Frateran CMM Gunungsitoli, Setelah makan siang istrahat sejenak kemudian latihan lagu tradisional dan tari-tarian.
Pengurusan Visa pada tanggal 09-11 Mei 2016. Pagi tanggal 09 Mei 2016, Pukul 07.45Wib kami tim dari Nias berangkat menuju Kuala Namu dengan pesawat terbang kemudian transit di Kuala Namu, tiba di Bandara soekarno Hatta sekitar Pukul 12.00 Wib kemudian makan siang di Bandara Soekarno Hatta. Pada saat itu kami tinggal di Rumah saudara Frater Petrus Suban Lein, CMM di Jakarta Barat, jalan Pademangan. Pagi tanggal 10 Mei 2016, Pukul 08.00 Wib kami berangkat menuju Kedutaan Polandia, kami tiba di Kedutaan sekitar Pukul 09.00 Wib karena perjanjian dengan Mr. Tigor yaitu Pukul 10.00 Wib meskipun kami baru dilayani sekitar Pukul 11.00 Wib, pada saat itu kami bertemu dengan OMK dari Bali yang sama tujuan untuk mengikuti Pertemuan Orang Muda Katolik di Polandia. Pada saat itu kami sempat mengisi ulang formulir permohonan pembuatan visa karena yang kami isi sebelumnya adalah format yang sudah lama meskipun begitu pengurusan visa ini akhirnya selesai dan diberitahukan bahwa satu minggu ke depan baru bisa di ambil atau akan ditelpon setelah selesai, perasaan setelah selesai pengurusan visa terasa senang dan bahagia dan serasa sudah pasti akan berangkat ke Polandia. Setelah pengurusan visa di Kedutaan Polandia Tim dari daratan tapanuli langsung pulang ke sibolga berhubung karena urusan kerja sementara kami tim dari Nias mengambil kesempatan untuk jalan-jalan ke Monumen Nasional Jakarta, kemudian ke Mall. Pada saat perjalanan inilah saya merasa kehilangan, yaitu kehilangan Handphone dan ternyata waktu itu Hanphone saya terjatuh di atas taksi Karena ketiduran di dalam mobil akibat kecapean sehingga tidak tahu lagi ketika handphone saja terjatuh dan tinggal di dalam taksi, saya baru menyadari bahwa saya kehilangan handphone ketika kami makan malam bersama Frater Petrus dan Amos.
Pagi tanggal 11 Mei 2016, Pukul 09.00 Wib berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta, tiba di Bandara Pukul 11.00 Wib, Makan siang di Bandara Soekarno Hatta, Pukul 13.45 Berangkat, ternyata jalur pesawat sudah jauh berbeda dengan yang kami harapkan yaitu berangkat dari Jakarta sekitar Pukul 13.45 menuju Batam tiba di Batam sekitar Pukul 16.00 Wib, dan disini kami menunggu lama sampai Pukul 21.00 Wib, karena delay sampai tiga kali akibat dari Operasional Lion air yang kurang bagus waktu itu, Pukul 21.00 Wib berangkat dari Batam menuju Kuala Namu, tiba di Kuala Namu sekitar Pukul 23.00 Wib dan terpaksa malam ini kami tidur saja di Bandara menunggu penerbangan besok Pagi. Pagi hari tanggal 11 Mei 2016, pukul 06.45 berangkat menuju Bandara Binaka dan akhirnya tiba di Bandara Binaka 09.00 Wib.
Meditasi ke-6 kami lakukan di rumah masing –masing dan meditasi ke-6 ini harus di buat dalam bahasa inggris karena ini merupakan meditasi yang terkahir.
Pada tanggal 4 Juli 2016, doa sekaligus berkat dari Pastor Johannes atas keberangkatan saya ke polandia di Omo Bale Museum Pusaka Nias, doa ini di lakukan secara bersama dengan staff Museum Pusaka Nias, terimakasih atas doa dan dukungan dari Pastor Johannes dan semua rekan kerja di Museum Pusaka Nias.
Pada tanggal 5 Juli 2016 saya pulang kampung dan mohon berkat kepada keluarga semoga perjalanan saya dari Nias ke Polandia hingga kembali ke Nias nantinya di berkati Tuhan sepanjang perjalanan.
Pada tanggal 6 Juli 2016 Misa bersama dengan keluarga bersama Frater CMM komunitas Frateran CMM Gunungsitoli saat itu misa dipimpin oleh Pastor Samuel Gulo, Pr.
Pada tanggal 08 Juli 2016, kami Tim dari Nias berangkat menuju Sibolga, tanggal 09 Juli 2016 latihan terakhir bersama di Frateran CMM Aek tolang, tanggal 10 Juli 2016, misa pengutusan oleh  Pastor Doni Pr. Setelah itu makan bersama dengan keluarga di Frateran CMM Aek Tolang sebelum berangkat menuju Medan, 10 Juli 2016 Pukul 11.00 Wib berangkat menuju Medan, diatas mobil seru-seruan dengan mengirim foto-foto gokil diatas mobil di WA Group AWWB Diocess Sibolga, tiba di Frateran CMM Medan Sekitar Pukul 00.00, kami terlambat tiba karena perjalanan yang macet dan suasana hari raya Idul Fitri. Tanggal 11 Juli 2016 istrahat di Frateran CMM Medan sambil memantapkan persiapan presentasi budaya, tanggal 12 Juli 2016, Pukul 08.45Wib berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta, tiba sekitar Pukul 11.00Wib. Pada saat di Bandara Soekarno hatta kami bertemu dengan Duta Belaskasih dari Timor Leste, mereka ada 10 orang bersama 2 orang Frater, kami sangat senang dan bangga karena jumlah kami bertambah sehingga bisa bersama di Belanda. Pukul 18.45 kami berangkat menuju Bandara Internasional Schipol transit Kuala Lumpur, tiba di Bandara Internasional Schipol tanggal 13 Juli 2016 pukul 06.00 daerah setempat, pada saat itu kami langsung di jemput oleh Frater Broer Huitema. Setelah tiba di Sparenhoff, saya sangat senang dan terharu dimana bisa bertemu dengan saudara-saudari seiman dari beberapa Negara  dan saya yakin itu semua karena kasih dan karunia Tuhan kepada saya. Pada saat itu yang hadir berkumpul bersama dengan kami yaitu AWWB dari Brazil , AWWB dari Namibia, AWWB dari Kenya, AWWB dari Tanzania dan AWWB dari Timor Leste. Tanggal 13-20 kami berada di Sparrenhof melakukan meditasi bersama tentang belaskasih, presentasi dan pertunjukan budaya dari Negara masing-masing dan kunjungan di tempat bersejarah seperti kapel tua dan gereja tua di Belanda.
Tanggal 20 Juli 2016, pukul 23.00 malam berangkat menuju Polandia ditengah perjalanan singgah di Jerman untuk makan, tiba di Polandia Pukul 20.00 malam dan kami di sambut oleh Umat di Keuskupan Roczyny dengan meriah, pada saat itu juga kami para Awwb dibagi di rumah keluarga umat atau live in selama 4 hari, saya sangat merasa senang bisa tinggal di rumah keluarga ini karena mereka begitu baik dan sudah menganggap kami seperti keluarga mereka sendiri, saat itu kami ada bertiga (Saya, Richo, Amos) AWWB tinggal bersama dengan keluarga ini, pengalaman yang tak terlupakan bersama keluarga ini yaiu ketika Ibu rumah mengajak saya pergi belanja di pagi hari. Pada kesempata live in di keluarga kami diberi kesempatan untuk berkunjung ke Museum Auswitch, Tempat Paus Johannes Paulus ke II, tempat St. Faustina dan refreshing di tempat rekrekasi Aqua Park, selain itu juga kami diberi kesempatan untuk bertanding main bola dengan umat Keuskupan Roczyny.
Pada tanggal 25 Juli 2016 kami berangkat menuju Krakow dan mengikuti kegiatan inti World Youth Day yaitu tanggal 25 Juli 2016 registrasi ulang dengan mendapatkan kartu anggota WYD kemudian tanggal 26-28 mengikuti kegiatan Katekese di Krakow secara umum di ajarkan tentang cinta kasih dan orang muda. Tanggal 29 Juli 2016, pukul 08.00 berangkat dari Kota Tua menuju Kampus Misericordia untuk mengikuti malam Vigili (Malam doa bersama) dan Misa akhir penutupan Hari orang Muda Katolik yang di pimpin langsung oleh Bapak Paus Fransiskus yang diakhiri dengan penguman Kesempatan WYD berikutnya yang di adakan di PANAMA pada tahun 2019 yang akan datang. Pada saat mengikuti malam Vigili sangat terkesan, saya meraskan damai dalam kristus ditengah jutaan orang yang hening menyalakan lilin sambil berdoa bersama.
Pada sore hari tanggal 30 Juli 2016, pukul 11.30 setelah selesai misa penutupan kami kembali ke Hostel atau Kota tua dengan berjalan kaki sekitar 20 KM. Pada malam itu juga, kira-kira Pukul 11.00 kami kembali ke Belanda dengan Bus singgah di Jerman untuk makan siang dan tiba di Helvoirt pukul 01 Agustus 2016, pukul 18.00 malam, di Helvoirt kami berbagi pengalaman dan tanggal 04 Agustus 2016 malam perpisahan dengan AWWB, dan tanggal 05 Pulang ke Negara masing-masing. Pada saat itu kami berangkat dari Helvoirt sekitar Pukul 10.00 pagi bersama Awwb Timor Leste menuju Fug dan disana kami Makan siang bersama khas Indonesia, dengan senang menikmati suasana lingkungan di Fug dengan foto ditaman yang indah dan menikmati suasana keheningan komunitas Fug, disini juga terdapat kuburan Para Frater CMM di Belanda. Pukul 13.00 siang berangkat menuju Bandara Internasional Shipol yang merupakan Bandara terbesar di Eropa, tiba di Bandar udara Schipol sekitar Pukul 16.00 sore dan sebelum chek in Makan bersama yang di fasilitasi oleh para Frater CMM, pada saat itu kami di antar leh Frater Ruvinus CMM, dan Frater Benyamin CMM.
Perjalanan panjang ini merupakan ziarah batin dan kesempatan untuk bertemu dengan Yesus melalui kunjungan di tempat rohani dan melalui pertemuan dengan orang Muda Katolik dari berbagai belahan dunia, dan melalui pertemuan atau Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus. Perjalanan panjang ini sungguh bermakna bagi saya terutama ketika berkunjung di tempat wisata rohani (santo/santa dan kapel tua). Kunjungan ini mengajarkan kepada saya bagaimana cara hidup Santo Paulus Yohanes II yang sungguh cinta dengan kehidupan orang Muda dan kedamaian, kunjungan di tempat Santa Faustina dan Auswicth mengajarkan saya terhadap perjuangan belaskasih kepada orang-orang yang menderita dan membutuhkan belaskasih, dan yang paling mengesankan adalah pertemuan dengan jutaan orang muda dari berbagai Negara dan sharing tentang iman “kasih Tuhan yang sungguh luar biasa kepada saya, bisa bertemu dengan mereka.”
Berjalan kaki berpuluh kilometer mengjarkan kepada saya untuk bersabar dan harus kuat dalam menjalani hidup, tidak boleh mengeluh dan harus mampu menjalani hidup dengan senang, bahagia, tanpa berpikir capek, letih, lesu dan masih jauh perjalanan hidup. Kunci utama adalah berjalan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Berkumpul bersama dengan saudara seiman di lapangan kampus Misericordia adalah hal yang sangat luar biasa dimana dengan menyalakan beribu lilin ditengah kesunyian malam membuat saya merasakan suasana yang luar biasa, damai, tenang terasa Yesus hadir di tengah ribuan orang Muda dan mengutus orang Muda untuk membawa kedamaian, cinta kasih ditengah-tengah dunia yang sedang membutuhkan belaskasih dan cinta kasih. Berdiri ditengah ribuan orang muda yang menyalakan ribuan lilin sambil berdoa membuat saya merinding dan percaya bahwa Yesus Kristus saat itu hadir di dalam diri kita masing-masing orang muda. Puji Tuhan dan Syukur atas perjalanan rohani yang sangat berharga ini, semoga pesan pengalaman ini mampu saya bagikan kepada orang Muda yang tidak sempat hadir pada saat pertemuan WYD 2016, dan semoga kasih karunia Allah terus melimpah dalam diriku dan di dalam hidup saudara/I seiman. Ingat Tuhan mempunyai rencana indah dalam hidupmu.
Syukur kepada Tuhan telah mengizinkan kepada saya untuk menikmati kesempatan emas ini “World Youth Day” melalui kongregasi Frater CMM, terimkasih kepada Kongregasi CMM yang telah menfasilitasi kegiatan ini, dan kepada seluruh donatur Tim Awwb Keuskupan Sibolga. Semoga Tuhan selalu menyertai kita dan memberkati kita. Aminn… 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar