Surat
Prabowo untuk guru ternyata juga sampai ke Kepulauan Nias, Sumatera
Utara. Surat bergambar capres Prabowo Subianto yang didistribusikan PT
Pos Indonesia itu tiba pada Jumat (4/7/2014) dan diterima oleh puluhan
guru SMK BNKP Gunungsitoli.
Namun, sebagian besar surat tersebut dibakar para guru dan sebagian di antaranya dilaporkan ke Panwaslu Kota Gunungsitoli.
“Terkejut adanya surat dari Prabowo. Pihak Pos yang mengantar surat ini
bergambar capres Prabowo Subianto. Saya sudah menduga kalau surat itu
untuk mengajak memilih dia (Prabowo Subianto),” kata Fariasatulo.
Fariasatulo juga menyesali tindakan capres Prabowo maupun tim suksesnya
karena telah mencederai dunia pendidikan. Kata dia, dunia pendidikan
bukan ranahnya politik.
"Sebaiknya tim lebih berinovasi lagi dalam mengimbau atau meyakinkan
para pemilih, bukan dengan cara ini, seolah-olah capres ini ingin
mengintervensi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan BNKP Gunungsitoli Firman Harefa menyesali bentuk kampanye dengan menyebarkan surat ke para guru.
"Enggak perlulah Pak Prabowo kirim surat seperti ini. Para guru kan
sudah punya mata hati, bisa memilih nomor 1 atau 2,” jelasnya.
"Kami (Yayasan Perguruan BNKP) sepertinya sangat tidak menghargai dunia
pendidikan. Janganlah dunia pendidikan diracuni dengan politik. Untuk
itu, kita sepakat untuk menolak surat ini. Nanti kita akan bakar surat
itu dan sebagian kita laporkan ke Panwaslu Kota Gunungsitoli," lanjut
Firman.
Anggota Panwaslu Kota Gunungsitoli, Budi Alamsyah Telaumbanua, yang
dihubungi melalui telepon seluler, Jumat, membenarkan bahwa pihaknya
menerima laporan dan bukti surat dari Prabowo kepada guru di BNKP.
“Benar, Pak, kita sudah menerima secara resmi utusan dari perguruan BNKP
dan menyerahkan berupa surat bergambar Prabowo, dan akan kita melakukan
verifikasi surat tersebut. Kesimpulan sementara bahwa surat ini masuk
ke pelanggaran administrasi,” kata Budi.
Panwaslu Kota Gunungsitoli, kata Budi, hanya bisa memberikan rekomendasi atas pelanggaran administrasi tersebut.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar