Museum
adalah institusi
permanen, nirlaba,
melayani kebutuhan publik, dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha
pengoleksian, mengkonservasi, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda
nyata kepada masyarakat untuk kebutuhan studi, pendidikan,
dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi
kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan pemikiran imajinatif pada masa
depan. Sejak tahun 1977, setiap tanggal 18 Mei diperingati sebagai Hari Museum Internasional.
Museum
Pusaka Nias adalah adalah salah satu wadah untuk melestarikan nilai-nilai budaya
Nias. Museum
Pusaka Nias dikelola oleh Persaudaraan Kapusin
Provinsi Sibolga. Pada kapitel Ordo Kapusin Provinsi Sibolga pada tgl. 28-30
Juli 1990, Pastor Hadrian Hess, OFMCap. menyampaikan suatu ceramah tentang
pentingnya untuk melestarikan budaya dan mendirikan museum Nias. Kemudian dalam
rapat pleno Ordo Kapusin Provinsi Sibolga diputuskan bersama untuk mendirikan
museum Nias dengan lokasi kota Gunungsitoli,
kabupaten Nias, karena di kota Gunungsitoli mayoritas generasi muda Nias
melanjutkan studinya ke kota ini. Dalam pengurusan dan pendirian museum ini,
Ordo Kapusin Provinsi Sibolga mempercayakan kepada Pastor Johannes sampai
sekarang.
Rencana
pendirian Museum Pusaka Nias telah banyak menemui banyak kendala karena
prosedur dan persyaratan pendirian sebuah museum belum diketahui sebelumnya.
Syukurlah, Yayasan Nusantara Jaya-Jakarta,
memberi petunjuk dan informasi tentang pendirian sebuah museum dan menganjurkan
untuk mendirikan yayasan yang bertanggungjawab atas kelangsungan hidup museum.
Yayasan Nusantara Jaya menganjurkan juga untuk berhubungan dengan Direktorat Permuseuman
sebagai instansi yang menangani dan membina museum-museum di seluruh Indonesia.
Berdasarkan
petunjuk dari Yayasan Nusantara Jaya tersebut, pada tanggal 19 April 1991,
Pastor Johannes bertindak atas nama Dewan Ordo Kapusin Provinsi Sibolga
menghadap Notaris
untuk mendirikan Yayasan Pusaka Nias sebagai Badan Hukum Museum Pusaka Nias
dengan akta notaris nomor: 4 Tahun 1991.
Setelah
Yayasan Pusaka Nias berdiri, kemudian yayasan melakukan hubungan dengan
Direktorat Permuseuman. Melalui Direktur Permuseuman akhirnya Yayasan Pusaka
Nias memperoleh petunjuk-petunjuk yang lengkap. Akhirnya melalui SK Bupati Nias
KDH Tk. I Nias, keluarlah Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Museum
Pusaka Nias dengan nomor: 646.1/626/SK/1992 yang terdiri dari 4 (empat)
paviliun dan 1 (satu) paviliun khusus tempat koleksi batu-batu megalit.
Dari hasil
pelaporan Yayasan Pusaka Nias ke Direktorat Permuseuman dan permohonan
pendirian Museum Pusaka Nias kepada Kakanwil Depdikbud Prop. Sumatera Utara,
pada tgl. 16 September 1993 dikeluarkan Izin Pendirian Museum Pusaka Nias oleh
Kakanwil Depdikbud Prop. Sumatera Utara dengan nomor: 7009/I05/J/93.14.
Museum
Pusaka Nais terletak di jalan Yos Sudarso No.134 A Kelurahan Saombo Kota
Gunungsitoli, dan ini menjadikan posisi museum pusaka nias sebagai pusat dari
objek wisata masyrakat kota Gunungsitoli dan termasuk para pelajar yang datang
dari berbagai daerah mengayayam pendidikan di Kota Gunungsitoli. Selain itu
juga Museum Pusaka Nias tidak jauh dari Pelabuhan kota Gunungsitoli yang
menjadikan pusat informasi bagi wisatawan sebelum menjelajah pulau nias selain
itu juga sebagai tempat persinggahan bagi wisatawan sebelum berangkat menuju
kota sibolga.
Museum
Pusaka Nias secara umum dikenal sebagai wadah untuk melestarikan nilai-nilai budaya
Nias. Jantung
dari Museum Pusaka Nias yaitu ruang pameran yang terbagi 4 Paviliun ditambah 1
Paviliun khusus untuk megalit.
Paviliun
pertama bertopik tentang keagungan masa lalu (Lakhomi mefona), di dalam raungan
ini kita bisa melihat berbagai arrtefak sebagai bukti material yang dapat
menggambarkan keagungan ONO NIHA pada masa lalu mulai dari kehidupannya secara
pribadi, dalam keluarga dalam masyrakat hingga kesisi religius yang berkaitan
dengan dunia dan kepercayaannya. Benda-benda tersebut berkaitan dengan dimensi
kehidupan yang agung (molakhomi), terhormat (mosumange), tegas (mosofu) dan
prestisius.
Paviliun
kedua bertopik tentang berbagai pesta (Owasa/Fa’ulu) di dalam ruangan ini
terlihat bukti-bukti material yang dipakai dalam pesta yang berkaitan dengan
kejelasan dan peneguhan status . mulai dari berbagai bentuk perhiasan dan
barang-barang berharga lainnya, peralatan dapur dan peralatan jamuan yang
terbuat dari kayu, batu dan keramik. Dilanjutkan dengan rumah adat dengan
berbagai ukiran dan monument disekitarnya sebagai symbol tingginya status. Berbagai
takaran, pakaian, tempat duduk yang sekaligus sebagai usungan pada saat prosesi
pesta adat, hingga berbagai bentuk peti jenazah sebagai akhir dari kehidupan
serta artefak yang digunakan pada perayaan pesta religi kuno.
Paviliun
ketiga bertopik tentang hidup keseharian (Fa’auri sero Ma’okho), untuk
menelusuri hidup keseharian Ono Niha dapat dilihat dalam pavilion ini, mulai
dari tempat hunian peralatan hidup keseharian yang menyangkut seni, pertanian,
pertukangan, perburuan kepala manusia, perburuan hewan untuk makanan hingga
pada kepercayaan pada kekuatan yang bersifat magis.
Pavilun
keempat adalah pavilion pameran temporer yang mana stiap satu atau dua tahun
berganti topik, pada bulan November 2014 hingga sekarang bertopik tentang
Penyebaran injil di pulau Nias.
Dan paviliun
tengah adalah tempat batu megalit sebagai peningglan para leluhur yang berasal
dari Lahusa-Gomo. Di dalam ruangan ini kita bisa melihat batu megalit jenis
Gowe Nialre, Osa-osa sisarabagi, osa-osa si tolu bagi, niomanu-manu, nioniha,
niogadi, adulo manu ndra alawe, awina, naha cuhu hogo dan berbagai jenis
megalith lainnya.
Selain
jantung museum pusaka Nias, di Museum juga tersedia Flora dan fauna nias yang
berkaitan dengan sejarah dan perdaban pulau Nias. Flora yang tersedia di
kompleks museum pusaka Nias merupakan binatang endemic Pulau Nias seperti
Gogowaya (Burung enggang, dan berbagai macam binatang endemic lainnya. Fauna
yang tersedia di Museum Pusaka Nias juga berkaitan dengan perdaban pulau Nias
seperti Pohon Oholu yang merupakan sumber dari Bahan baju tradisional Nias
sebelkum ada kain, Pohon Fosi yang merupakan pohon keramat dan dipercaya oleh
orang Nias sebelum ada agama.
Di museum
pusaka Nias tersedia Perpustakaan yang mengoleksi 1130 judul buku hingga
sekarang Februari 2016, dan pada umumnya judul buku tersebut berkaitan tentang budaya
Nias, disana juga tersedia kamus bahasa Nias-Indonesi, Indonesia-Nias. Untuk
bergabung dan menjadi pembaca setia perpustakaan museum pusaka Nias, daftarkanlah
Anda segera ke staf bagian Perpustakaan Museum Pusaka Nias hanya dengan mengisi
formulir keanggotan dan melunasi uang administrasi sbesar Rp 30.000.
Para
peneliti/arkeolog sangat bersyukur dengan adanya paviliun tempat penyimpanan
barang koleksi museum pusaka Nias, karena salah satu sarana untuk melengkapi
data dan bukti secara otentik dari budaya Nias. Dan terlebih dengan adanya
perpustakaan gudang ilmu tentang budaya Nias, disana terdapat buku-buku seperti
Asal-usul masyarakat Nias, Kamus Li Niha, amaedola dan berbagai buku tentang
Nias, dan ini sangat membantu mahasiswa yang sedang membutuhkan buku referensi
dalam penyusunan skripsi tentang budaya Nias.
Di Museum Pusaka Nias juga tersedia Guest House
yang berbentuk sederhana dan rumah adat tradisional Nias Utara dan Selatan
dengan tarif yang berbeda-beda. Bagi orang yang ingin merasakan bagaimana
suasana rumah adat Nias, silahkan menginap di Guest House Museum Pusakan Nias,
pelayananan yang bagus dan lingkungan yang nyaman memberI kesan yang luar
biasa. Selain menikmati suasana rumah adat, juga bisa menikmati lingkungan
museum yang penuh dengan fasilitas rekreasi, ayunan dan luncuran bagi
anak-anak, pondok tempat bersantai, fauna nias dan flora nias yang membuat
suasana lingkungan Museum indah dan membuat pengunjung bertahan lama, selain
itu Museum Pusaka Nias juga mempunyai pantai yang indah, yang mana ditepi
pantai ini kita bisa menikmati sunrise yang indah dan bagi yang suka berenang
sangat bagus tempat ini untuk berenang.
Di museum
pusaka Nias juga tersedia berbagai bentuk ruang pertemuan, outdoor dan indoor.
Ruang pertemuan Indoor dilengkapi dengan fasilitas AC, Infocus dan Ruang
pertemuan outdoor tersedia dengan berbagai bentuk dan letak, ada Omo bale yang
terletak dihalaman tengah Museum Pusaka Nias, Pondok Laut terletak di dekat
pantai, Bintang Timur berbentuk Gua dan terletak dekat pantai, Bintang Laut
terletak diatasa laut sekitar 200 meter ke dalam laut. Ruang pertemuan tersebut
bisa digunakan untuk acara pemerintahan, gereja, keluarga, ulang tahun dan
berbagai acara formal.
Di Museum
Pusaka Nias juga tersedia kantin tempat menjual jenis makanan dan minuman
ringan, tersedia obat lapar disaat lapar, ada nasi goreng, ifu mie dan mie soep
di hari-hari tertentu. Kantin Museum Pusaka Nias ada dua, satu yang terletak di
pusat taman rekreasi museum Pusaka Nias dan satu di dekat pantai persis di
dekat ayunan.
Berwisata ke
Museum Pusaka Nias, merupakan wisata sejarah untuk mengasah dan menambah
wawasan anda dengan mengenang masa lalu yang pernah terjadi di Pulau Nias yang
sangat pas sebagai wisata keluarga dimana selain sebagai wisata yang mendidik
bagi keluarga, anda dan keluarga dapat berwisata mengenang masa lalu dengan
tampilan visual yang menarik di beberapa Paviliun Museum Pusaka Nias dan
lingkungan Museum Pusaka Nias yang membuat betah sedagai tempat rekreasi, menambah
wawasan anda mengenai budaya, seni, sastra, perjuangan kemerdekaan, hingga
bencana Gempa di Pulau Nias yang patut anda ketahui untuk membuka mata anda
tentang apa yang telah terjadi dan hal-hal yang belum anda ketahui. Untuk itu,
kali ini kami menyarakan wajib anda kunjungi untuk berwisata sejarah di Museum
Pusaka Nias.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar