"Sunday, July 31. 2016, Final mass By Hope Francis-Pope Francis hope the young people become a peace maker, and hopefully Jesus christ in the heart young people all of the world. hopefully the young people be discpline special in using mobile phone as media- Misa Penutupan WYD Harapan Paus Fransiskus-Paus Fransiskus berharap orang-orang muda menjadi pembawa perdamaian, dan mudah-mudahan Yesus Kristus tinggal di dalam hati seluruh orang-orang muda seluruh di dunia. Semoga orang-orang muda mengutamakan kedisiplinan dalam menggunakan ponsel sebagai media yang"
Saya
masih ingat jelas ketika pertama saya menerima informasi untuk ikut bergabung
mengikuti pertemuan orang muda Katolik yang diadakan di Polandia. Ajakan
pertama ini disampaikan oleh Sherly pada tanggal 03 Agustus 2015 katanya “Paman
mau gak utusan OMK ke Polandia?” dan saya langsung menjawab “Mau” meskipun saya masih bingung apa tujuan dan mau ngapaen
di Polandia.Sa
Setelah
berbicara dengan Sherly, untuk lebih jelas Sherly menyuruh saya untuk bertemu
dengan Frater Petrus Suban Lein, CMM dan menjelaskan apa yang akan terjadi dan
apa yang harus dipersiapkan. Pada saat
itu Frater Petrus menjelaskan bahwa AWWB (Ambbassadors World wide brotherhood)
ini di fasilitasi oleh Kongregasi CMM untuk mengikuti World YouthDay (WYD) ke-4
yang akan di adakan di Polandia pada tanggal 25-30 Juli 2016, yang mana pada
kesempatan WYD 2016 ini dari Indonesia terpilih Keuskupan Sibolga, berhubung
karena keuskupan Sibolga terbagi atas dua daratan maka 7 orang dari Nias dan 5
orang dari Sibolga, termasuk di dalamnya Frater Petrus sebagai pendamping Awwb
Team Nias dan Sr. Ruvina sebagai pendamping AWWB daratan Tapanuli. Perekrutan
ini butuh perjuangan dari Pendamping Awwb karena tidak dipilih begitu saja
tetapi juga dituntut bisa menguasai dasar bahasa inggris, bisa memberi waktu
penuh untuk mengikuti persiapan menuju World Youth Day dan mampu berbagi
pengalaman setelah pulang dari Polandia kepada OMK di Keuskupan Sibolga.
Persiapan yang dimaksud adalah latihan tarian maena, tarian Tor-tor, lagu tradisional
dan rohani yang akan di tampilkan di Belanda dan Polandia, kemudian bisa
memberi waktu dalam mengikuti meditasi yang di lakukan sekali sebulan terhitung
bulan januari hingga bulan Juni. Selain
itu juga harus bisa memberi waktu dalam pengurusan Passport dan Visa.
Berjalannya
waktu kami team Nias membuat jadwal rutin untuk latihan bersama baik maena
maupun lagu tradisional dan rohani. Kami tetapkan setiap malam hari Selasa,
Rabu dan Jumat meskipun terkadang kami padatkan jadwal untuk latihan.
Saya
sempat bimbang dan bergumul untuk mengikuti pertemuan WYD ini, karena pada bulan
September lalu saya resign di tempat kerja dan bulan Oktober hingga awal
November, saya menghabiskan waktu di Medan dan Pangkalan Susu-Langkat, tetapi
berkat semangat dan motivasi yang di berikan oleh saudara Vinsensius Iradat
Good Sarumaha saya pulang ke Nias karena DPU CMM akan datang ke Nias sekaligus
persiapan pengurusan Passport ke Sibolga. Terimakasih kepada saudara
Vinsensius.
Berjalannya
waktu, tepat Hari Jumat tanggal 28 November 2015 kami Awwb Tim Nias bertolak
menuju Sibolga dan besoknya tanggal 29 November 2016 pertemuan perdana dengan Tim
Awwb Dekanat Tapanuli, yang hadir pada saat itu adalah Frater Petrus Suban
Lein, CMM, Sr. Ruvina Sitorus, SCMM, Dominiria Hulu, Vincensius Iradat Good
Sarumaha, Philip Richo Romano Telaumbanu, Alex Fransisco Situmorang, Tiar Roberto
Purba, Dondang, Maria Angelica dan saya sendiri (Filemon S. Hulu). Pada saat
ini juga kami menentukan kepengurusan Awwb Keuskupan Sibolga. Pada hari minggu
tanggal 30 November 2015 kami Awwb mengikuti misa di Gereja Sarudik. Hari senin
tanggal 01 Desember 2016 kami team Awwb mengurus Passport di kantor Imigrasi
yang mana pada hari itu juga selesai, sore harinya kami bertolak pulang ke
Nias, meskipun beberapa teman mengalami kendala termasuk Frater yang mana Persyaratan
pengurusannya masih belum lengkap (KTP harus sesuai dengan kartu Keluarga).
Persyaratan yang di perlukan saat itu adalah Kartu tanda pengenal Penduduk,
Kartu Keluarga, Ijazah SMA, dan Ijazah Kuliah, Akte Kelahiran atau surat
keterangan, dan Pasphoto.Berikut Foto-Foto pada saat Pertemuan Perdana.
Pada
pertengahan bulan Desember terjadi sedikit masalah administras tentang persyaratan
duta yang tidak memenuhi umur yaitu Donda dan Maria Angelica, dengan tanggap
dan cepat suster mencari ganti yaitu Saudari Rinna Godin dan Yessi Tanaka
Hari
Jumat tanggal 22 januari 2016, Tim Nias bertolak dari Nias menuju Sibolga untuk
mengadakan Meditasi pertama dan latihan persiapan mengikuti WYD sekaligus
penyusunan jadwal rutin pertemuan . Topik dari meditasi pertama adalah “Seorang
Buta dari Yerikho.” Secara ringkas intinya adalah “Berdasarkan iman yang
dialami oleh Bartimeus seorang buta dari Yerikho, saya merasa terkesan kerena
kepercayaannya yang sungguh luar biasa kepada Tuhan Yesus, maka ia dapat
melihat, Setelah bermenung dan berefleksi tentang perjalanan hidup saya selama
ini, banyak tantangan dan rintangan yang saya alami yang kadang membuat saya
buta terhadap maksud dan kehendak Tuhan dalam hidup. Pengalaman iman yang saya
alami, pertama sekali saya mendengar informasi tentang hari orang muda katolik
sedunia dan diajak saya bergabung, saya merasa senang sekali. Pada saat itu
saya bekerja di Museum Pusaka Nias. Tetapi tidak lama setelah bergabung dengan
OMK yang diutus ke Polandia saya berhenti bekerja di Museum Pusaka Nias. Pada
saat itu saya merasa buta terhadap tujuan dan maksud Tuhan dalam hidupku, saya
bertanya kenapa disaat saya butuh uang dalam persiapan ke Polandia saya
berhenti bekerja. Tetapi tidak lama kemudian saya pergi ke Medan, disana banyak
pengalaman yang saya alami, sharing dengan Dr. Ria Novida Telaumbanua,
pengalaman rohani, ketika itu saya berdoa di Annai Velangkanai, dan memohon
kepada bunda Maria supaya saya mendapat kerja secepatnya dan semoga persiapan
dan perjalanan ke Polandia dilancarkan, saat itu saya sungguh percaya pasti
rencana Tuhan indah dalam hidupku. Setelah satu bulan lebih di Medan saya
pulang ke Nias, ketika sampai di Nias saya langsung ke Hotel Miga mengantar
titipan Dr. Ria kepada Bapak Agus Mendrofa, pada saat itu saya sharing kepada
kepada Bapak Agus Mendrofa dan menawarkan kepada saya untuk bekerja di Miga
Beach sambil menunggu ke Polandia, di waktu yang sama saya di telpon salah
seorang pegawai Museum untuk menghadap ke Pastor Johannes. Dan saat itu saya
membuat surat lamaran kerja kembali di Museum dan Pada Bulan Januari saya
menerima surat panggilan kerja. Ketika saya menerima surat panggilan kerja
tersebut, saya begitu senang dan bersyukur kepada Tuhan, ternyata Tuhan itu
sangat Luar biasa. Berdasarkan pengalaman iman saya tersebut, awalnya saya
merasa buta terhadap masksud dan tujuan Tuhan kepada saya, tetapi ketika saya
berdoa dan percaya rencana Tuhan indah dalam hidupku maka ia membuka jalan
kepada saya. Syukur Tuhan rencanamu indah dalam hidupku.” Berikut Foto-foto pada pertemuan Meditasi Pertama;
Pada
tanggal 20-23 Februari Pertemuan kami adakan di Frateran CMM Medan, hari
pertama tanggal 20 Februari 2016 kami
berkunjung di Gereja Maria Anna Velagkanai, hari kedua tanggal 21 Februari
2016, kami mengadakan Meditasi kedua dengan tema “Perumpamaan tentang orang
samaria.” Setelah selesai meditasi kami latihan bersama tarian Maena dan
tor-tor dan pada hari itu juga kami menyelesaikan pengurusan Yellow Fever
karena pagi hari senin 22 Februari 2016 kami harus pulang.
Pada tanggal 7 Maret
2016, tim Awwb dari daratan tapanuli bertolak dari Sibolga menuju Pulau Nias
dengan naik kapal laut. Tiba di Pulau Nias tanggal 8 Maret 2016 dan pada
pertemuan kali ini kita melakukan meditasi ke – 3 dengan topik “orang-orang
upahan di kebun anggur.” Setelah melakukan meditasi dan berefleksi, kami
melakukan kegiatan atau wujud dari meditasi yaitu memasak makanan khas nias
untuk makan bersama sekaligus mengirim foto-foto masakan makanan khas nias
kepada AWWB dari Negara lain. Setelah makan siang bersama pada sre harinya kami
latihan bersama, latihan Maena, tor-tor dan lagu tradisional kedua daerah yakni
Nias dan Batak. Dan pada sre hari itu juga tim Sibolga Pulang ke Sibolga dengan
naik kapal laut.
Pada tanggal 01 April
2016, tim Awwb Nias bertolak menuju ke Sibolga untuk mengikuti Peresmian Gereja
St. Yosef Pandan sekaligus latihan bersama dan persiapan meditasi kempat dengan
topik “Bapa dan dua anak”
Jumat malam 01 April
2016 pada pukul 21.00 WIB kapal Belanak berangkat dari Nias menuju Pelabuhan
kota sibolga maka pagi harinya kami sampai di pelabuhan 07.00 WIB hari sabtu 02
April 2016, setelah turun dari kapal
sambil menunggu mobil jemputan dari Frateran CMM Aek Tolang kami sempatkan
untuk mengababadikan moment ini dengan foto bersama di depan kapal Belanak
milik ASDP. Tidak lama kemudian datang mobil jemputan dari Frateran CMM yang di
kemudi oleh Frater. Martin, Pukul 08.00 WIB tiba di Frateran CMM Aek Tolang,
kami simpan tas dikamar kemudian sarapan bersama dengan Para Frater. Setalah
sarapan pagi, jadwal untuk mandi kemudian pukul 09.00 WIB berangkat menuju
tempat Sr. Ruvina Sitorus, SCMM untuk latihan bersama dengan Ambassadors. Pada
saat ini Sr. Ruvina membagikan 2 custom kepada Ambassdor dan sambil melihat
ukuran yang cocok dibadan tidak ketinggalan untuk mengabadikan dengan Foto
narsis.
Pukul 12.30 WIB istrahat sembari menikmati makan siang
yang telah dipersiapkan oleh anggota Suster Ruvina, “terimaksih Suster” dengan
rasa kecapean dan kelaparan maka saya banyak tambo sekalian program gemuk
badan. Setelah selesai makan siang saya bersama Sesilia mencuci piring
sementara Richo mengantar titipan ke Susteran OSF pandan, dan yang lain sharing
tentang kegiatan dan persiapan ke Polandia. Setalah selesai sharing dan mencuci
piring, Frater bersama sesil dan iradat kembali ke Frateran CMM Aek Tolang,
Setelah makan malam bersama Ambassador, latihan Tor-tor dan lagu bersama team
Ambassador, pukul 22.00 WIB selesai dan dilanjutkan dengan kunjungan ke malam
Bazar pemberkatan Gereja St. Yosef Pandan, Pukul 23.00 pulang bersama dengan
Tiar Roberto Purba dengan naik becak sementara teman Ambassador yang lain sudah
duluan pergi dengan jalan kaki.
Pukul
06.30 bangun pagi, kemudian mandi setelah itu sarapan pagi bersama team
Ambassador. Pukul 07.00 Wib berangkat ke Gereja St. Yosef bersama Ambassadopr
dengan naik becak. Setelah tiba di tempat acara, sambil menunggu acara dimulai
kami diminta untuk memindahkan kursi dari teras gereja ke halaman geraja oleh
Fr. Sipri, tidak lama kemudian kami bertemu dengan Ibu Rina salah seorang
Donatur Ambassador dari Kalimantan maka moment ini tidak boleh dilewatkan tanpa
foto bersama Ibu Rina.
Pukul
09.00 Wib acara dimulai dengan perarakan dari Asrama Putri, tak lupa saya
mengabadikan moment ini mulai dari perarakan masuk menuju pengguntingan pita
gereja baru oleh Bapak Mgr. Uskup Ludovicus Simanullang OFMCap, setelah
pengguntingan pita dan beberapa lagu dinyanyikan maka umat dipersilahkan masuk
di dalam gereja baru, setelah semua umat masuk di dalam gereja acara
pemberkatan di lanjutkan oleh Uskup Mgr. Ludovicus, rangkaian acara demi acara
saya ikuti dengan hikmah meskipun agak gerah karena panas, maka pukul 11.30 Wib
acara misa selesai kemudian di lanjutkan dengan acara ramah-tamah di depan
geraja yang di isi dengan rangkaian acara lelang dan berbagai acara lainnya,
salah satu rangkain acaranya adalah pertunjukan tor-tor yang dibawakan oleh
team ambassador dioses sibolga 2016 Polandia. Pada saat penampilan tor-tor yang
dibawakan AWWB, Uskup dan beberepa Pejabat memberi saweran.
Sebelum
pulang ke tempat masing, kami sempatkan menggunakan jasa Photobooth yang di
koordinir oleh Frater Froby, setelah itu pergi makan bersama di Vie Café Pandan
sambil sharing bersama tentang kegiatan dan membahas rencana ke depan. Pukul
17.30 Pulang ke tempat masing-masing, sementara kami AWWB dari Nias kembali ke
Frateran CMM Sibolga untuk mandi dan mempersiapkan semua barang untuk
keberangkatan mala mini ke Nias.
Pukul
18.30 WIB izin pamit kepada Frater penghuni Frateran CMM Aek tolang, dan di
depan sekolah kami menunggu angkot, karena situasi sudah agak malam maka angkot
pun agak sulit. Pukul 19.10 Wib angkot belum datang juga, maka kami mengambil
tekad untuk naik becak dari simpang SMA hingga di Lampu merah Pandan kemudian
naik angkot menuju pelabuhan Sibolga, tiba di pelabuhan Sibolga pukul 20.10,
kami menunggu sebentar berhubung karena kapal dari Nias belum tiba di pelabuhan
Sibolga ini dikarenakan karena Kapal yang lain naik dok, jadi kapal Belanak dan
WJL Prime bolak balik. Pukul 21.30 kami naik kapal Belanak dan pada pukul 22.00
Wib, kapal Belanak bertolak dari pelabuhan Sibolga, beruntung sekali penumpang
di atas kapal tidak banyak sehingga kami dengan leluasa mencari tempat tidur
yang agak nyaman.
Pada
tanggal 6 Mei 2016, kami mengadakan pertemuan Meditasi ke lima dengan topik
“Paralytic Healed”, latihan bersama sekaligus Operatio refleksi ke-4 yaitu
masak bersama dan menyiapkan suatu masakan pesta yang enak. Pertemuan ini kami
laksanakan di Frateren CMM Gunungsitoli, Pukul 08.00 Wib sarapan bersama di
Frateran, kemudian pukul 09.00 Wib kami memulai pertemuan yakni sharing bersama
tentang “Paralytic healed” kemudian membahas tentang pengurusan visa, setelah
pertemuan kami memasak makanan yang enak yaitu ikan panggan dan membuat jus
pokat, kegiatan memasak ini berakhir dengan makan siang bersama dengan para
Frater CMM di Frateran CMM Gunungsitoli, Setelah makan siang istrahat sejenak
kemudian latihan lagu tradisional dan tari-tarian.
Pengurusan
Visa pada tanggal 09-11 Mei 2016. Pagi tanggal 09 Mei 2016, Pukul 07.45Wib kami
tim dari Nias berangkat menuju Kuala Namu dengan pesawat terbang kemudian transit
di Kuala Namu, tiba di Bandara soekarno Hatta sekitar Pukul 12.00 Wib kemudian
makan siang di Bandara Soekarno Hatta. Pada saat itu kami tinggal di Rumah
saudara Frater Petrus Suban Lein, CMM di Jakarta Barat, jalan Pademangan. Pagi
tanggal 10 Mei 2016, Pukul 08.00 Wib kami berangkat menuju Kedutaan Polandia,
kami tiba di Kedutaan sekitar Pukul 09.00 Wib karena perjanjian dengan Mr.
Tigor yaitu Pukul 10.00 Wib meskipun kami baru dilayani sekitar Pukul 11.00
Wib, pada saat itu kami bertemu dengan OMK dari Bali yang sama tujuan untuk
mengikuti Pertemuan Orang Muda Katolik di Polandia. Pada saat itu kami sempat
mengisi ulang formulir permohonan pembuatan visa karena yang kami isi
sebelumnya adalah format yang sudah lama meskipun begitu pengurusan visa ini
akhirnya selesai dan diberitahukan bahwa satu minggu ke depan baru bisa di
ambil atau akan ditelpon setelah selesai, perasaan setelah selesai pengurusan
visa terasa senang dan bahagia dan serasa sudah pasti akan berangkat ke
Polandia. Setelah pengurusan visa di Kedutaan Polandia Tim dari daratan
tapanuli langsung pulang ke sibolga berhubung karena urusan kerja sementara
kami tim dari Nias mengambil kesempatan untuk jalan-jalan ke Monumen Nasional
Jakarta, kemudian ke Mall. Pada saat perjalanan inilah saya merasa kehilangan,
yaitu kehilangan Handphone dan ternyata waktu itu Hanphone saya terjatuh di
atas taksi Karena ketiduran di dalam mobil akibat kecapean sehingga tidak tahu
lagi ketika handphone saja terjatuh dan tinggal di dalam taksi, saya baru menyadari
bahwa saya kehilangan handphone ketika kami makan malam bersama Frater Petrus
dan Amos.
Pagi
tanggal 11 Mei 2016, Pukul 09.00 Wib berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta,
tiba di Bandara Pukul 11.00 Wib, Makan siang di Bandara Soekarno Hatta, Pukul
13.45 Berangkat, ternyata jalur pesawat sudah jauh berbeda dengan yang kami
harapkan yaitu berangkat dari Jakarta sekitar Pukul 13.45 menuju Batam tiba di
Batam sekitar Pukul 16.00 Wib, dan disini kami menunggu lama sampai Pukul 21.00
Wib, karena delay sampai tiga kali akibat dari Operasional Lion air yang kurang
bagus waktu itu, Pukul 21.00 Wib berangkat dari Batam menuju Kuala Namu, tiba
di Kuala Namu sekitar Pukul 23.00 Wib dan terpaksa malam ini kami tidur saja di
Bandara menunggu penerbangan besok Pagi. Pagi hari tanggal 11 Mei 2016, pukul
06.45 berangkat menuju Bandara Binaka dan akhirnya tiba di Bandara Binaka 09.00
Wib.
Meditasi
ke-6 kami lakukan di rumah masing –masing dan meditasi ke-6 ini harus di buat
dalam bahasa inggris karena ini merupakan meditasi yang terkahir.
Pada
tanggal 4 Juli 2016, doa sekaligus berkat dari Pastor Johannes atas
keberangkatan saya ke polandia di Omo Bale Museum Pusaka Nias, doa ini di
lakukan secara bersama dengan staff Museum Pusaka Nias, terimakasih atas doa
dan dukungan dari Pastor Johannes dan semua rekan kerja di Museum Pusaka Nias.
Pada
tanggal 5 Juli 2016 saya pulang kampung dan mohon berkat kepada keluarga semoga
perjalanan saya dari Nias ke Polandia hingga kembali ke Nias nantinya di
berkati Tuhan sepanjang perjalanan.
Pada
tanggal 6 Juli 2016 Misa bersama dengan keluarga bersama Frater CMM komunitas
Frateran CMM Gunungsitoli saat itu misa dipimpin oleh Pastor Samuel Gulo, Pr.
Pada
tanggal 08 Juli 2016, kami Tim dari Nias berangkat menuju Sibolga, tanggal 09
Juli 2016 latihan terakhir bersama di Frateran CMM Aek tolang, tanggal 10 Juli
2016, misa pengutusan oleh Pastor Doni
Pr. Setelah itu makan bersama dengan keluarga di Frateran CMM Aek Tolang
sebelum berangkat menuju Medan, 10 Juli 2016 Pukul 11.00 Wib berangkat menuju
Medan, diatas mobil seru-seruan dengan mengirim foto-foto gokil diatas mobil di
WA Group AWWB Diocess Sibolga, tiba di Frateran CMM Medan Sekitar Pukul 00.00,
kami terlambat tiba karena perjalanan yang macet dan suasana hari raya Idul
Fitri. Tanggal 11 Juli 2016 istrahat di Frateran CMM Medan sambil memantapkan
persiapan presentasi budaya, tanggal 12 Juli 2016, Pukul 08.45Wib berangkat
menuju Bandara Soekarno Hatta, tiba sekitar Pukul 11.00Wib. Pada saat di Bandara
Soekarno hatta kami bertemu dengan Duta Belaskasih dari Timor Leste, mereka ada
10 orang bersama 2 orang Frater, kami sangat senang dan bangga karena jumlah
kami bertambah sehingga bisa bersama di Belanda. Pukul 18.45 kami berangkat
menuju Bandara Internasional Schipol transit Kuala Lumpur, tiba di Bandara
Internasional Schipol tanggal 13 Juli 2016 pukul 06.00 daerah setempat, pada
saat itu kami langsung di jemput oleh Frater Broer Huitema. Setelah tiba di
Sparenhoff, saya sangat senang dan terharu dimana bisa bertemu dengan
saudara-saudari seiman dari beberapa Negara
dan saya yakin itu semua karena kasih dan karunia Tuhan kepada saya.
Pada saat itu yang hadir berkumpul bersama dengan kami yaitu AWWB dari Brazil ,
AWWB dari Namibia, AWWB dari Kenya, AWWB dari Tanzania dan AWWB dari Timor
Leste. Tanggal 13-20 kami berada di Sparrenhof melakukan meditasi bersama
tentang belaskasih, presentasi dan pertunjukan budaya dari Negara masing-masing
dan kunjungan di tempat bersejarah seperti kapel tua dan gereja tua di Belanda.
Tanggal
20 Juli 2016, pukul 23.00 malam berangkat menuju Polandia ditengah perjalanan
singgah di Jerman untuk makan, tiba di Polandia Pukul 20.00 malam dan kami di
sambut oleh Umat di Keuskupan Roczyny dengan meriah, pada saat itu juga kami
para Awwb dibagi di rumah keluarga umat atau live in selama 4 hari, saya sangat
merasa senang bisa tinggal di rumah keluarga ini karena mereka begitu baik dan
sudah menganggap kami seperti keluarga mereka sendiri, saat itu kami ada
bertiga (Saya, Richo, Amos) AWWB tinggal bersama dengan keluarga ini,
pengalaman yang tak terlupakan bersama keluarga ini yaiu ketika Ibu rumah
mengajak saya pergi belanja di pagi hari. Pada kesempata live in di keluarga
kami diberi kesempatan untuk berkunjung ke Museum Auswitch, Tempat Paus
Johannes Paulus ke II, tempat St. Faustina dan refreshing di tempat rekrekasi
Aqua Park, selain itu juga kami diberi kesempatan untuk bertanding main bola
dengan umat Keuskupan Roczyny.
Pada
tanggal 25 Juli 2016 kami berangkat menuju Krakow dan mengikuti kegiatan inti
World Youth Day yaitu tanggal 25 Juli 2016 registrasi ulang dengan mendapatkan
kartu anggota WYD kemudian tanggal 26-28 mengikuti kegiatan Katekese di Krakow
secara umum di ajarkan tentang cinta kasih dan orang muda. Tanggal 29 Juli
2016, pukul 08.00 berangkat dari Kota Tua menuju Kampus Misericordia untuk
mengikuti malam Vigili (Malam doa bersama) dan Misa akhir penutupan Hari orang
Muda Katolik yang di pimpin langsung oleh Bapak Paus Fransiskus yang diakhiri
dengan penguman Kesempatan WYD berikutnya yang di adakan di PANAMA pada tahun
2019 yang akan datang. Pada saat mengikuti malam Vigili sangat terkesan, saya
meraskan damai dalam kristus ditengah jutaan orang yang hening menyalakan lilin
sambil berdoa bersama.
Pada
sore hari tanggal 30 Juli 2016, pukul 11.30 setelah selesai misa penutupan kami
kembali ke Hostel atau Kota tua dengan berjalan kaki sekitar 20 KM. Pada malam
itu juga, kira-kira Pukul 11.00 kami kembali ke Belanda dengan Bus singgah di
Jerman untuk makan siang dan tiba di Helvoirt pukul 01 Agustus 2016, pukul
18.00 malam, di Helvoirt kami berbagi pengalaman dan tanggal 04 Agustus 2016
malam perpisahan dengan AWWB, dan tanggal 05 Pulang ke Negara masing-masing.
Pada saat itu kami berangkat dari Helvoirt sekitar Pukul 10.00 pagi bersama
Awwb Timor Leste menuju Fug dan disana kami Makan siang bersama khas Indonesia,
dengan senang menikmati suasana lingkungan di Fug dengan foto ditaman yang
indah dan menikmati suasana keheningan komunitas Fug, disini juga terdapat
kuburan Para Frater CMM di Belanda. Pukul 13.00 siang berangkat menuju Bandara
Internasional Shipol yang merupakan Bandara terbesar di Eropa, tiba di Bandar
udara Schipol sekitar Pukul 16.00 sore dan sebelum chek in Makan bersama yang
di fasilitasi oleh para Frater CMM, pada saat itu kami di antar leh Frater Ruvinus
CMM, dan Frater Benyamin CMM.
Perjalanan
panjang ini merupakan ziarah batin dan kesempatan untuk bertemu dengan Yesus
melalui kunjungan di tempat rohani dan melalui pertemuan dengan orang Muda
Katolik dari berbagai belahan dunia, dan melalui pertemuan atau Misa yang
dipimpin oleh Paus Fransiskus. Perjalanan panjang ini sungguh bermakna bagi
saya terutama ketika berkunjung di tempat wisata rohani (santo/santa dan kapel
tua). Kunjungan ini mengajarkan kepada saya bagaimana cara hidup Santo Paulus
Yohanes II yang sungguh cinta dengan kehidupan orang Muda dan kedamaian,
kunjungan di tempat Santa Faustina dan Auswicth mengajarkan saya terhadap
perjuangan belaskasih kepada orang-orang yang menderita dan membutuhkan
belaskasih, dan yang paling mengesankan adalah pertemuan dengan jutaan orang
muda dari berbagai Negara dan sharing tentang iman “kasih Tuhan yang sungguh
luar biasa kepada saya, bisa bertemu dengan mereka.”
Berjalan
kaki berpuluh kilometer mengjarkan kepada saya untuk bersabar dan harus kuat
dalam menjalani hidup, tidak boleh mengeluh dan harus mampu menjalani hidup
dengan senang, bahagia, tanpa berpikir capek, letih, lesu dan masih jauh
perjalanan hidup. Kunci utama adalah berjalan dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Berkumpul
bersama dengan saudara seiman di lapangan kampus Misericordia adalah hal yang
sangat luar biasa dimana dengan menyalakan beribu lilin ditengah kesunyian
malam membuat saya merasakan suasana yang luar biasa, damai, tenang terasa
Yesus hadir di tengah ribuan orang Muda dan mengutus orang Muda untuk membawa
kedamaian, cinta kasih ditengah-tengah dunia yang sedang membutuhkan belaskasih
dan cinta kasih. Berdiri ditengah ribuan orang muda yang menyalakan ribuan
lilin sambil berdoa membuat saya merinding dan percaya bahwa Yesus Kristus saat
itu hadir di dalam diri kita masing-masing orang muda. Puji Tuhan dan Syukur
atas perjalanan rohani yang sangat berharga ini, semoga pesan pengalaman ini
mampu saya bagikan kepada orang Muda yang tidak sempat hadir pada saat
pertemuan WYD 2016, dan semoga kasih karunia Allah terus melimpah dalam diriku
dan di dalam hidup saudara/I seiman. Ingat Tuhan mempunyai rencana indah dalam
hidupmu.
Syukur
kepada Tuhan telah mengizinkan kepada saya untuk menikmati kesempatan emas ini
“World Youth Day” melalui kongregasi Frater CMM, terimkasih kepada Kongregasi
CMM yang telah menfasilitasi kegiatan ini, dan kepada seluruh donatur Tim
Awwb Keuskupan Sibolga. Semoga Tuhan selalu menyertai kita dan memberkati kita.
Aminn…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar